TERAS7.COM – Berbeda dengan Idul Fitri pada tahun-tahun sebelumnya, Lebaran tahun ini berbeda karena berada ditengah Pandemi Covid-19.
Pemerintah sendiri telah menghimbau agar masyarakat tak melaksanakan mudik, selain itu dihimbau pula agar melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri di rumah masing-masing.
Himbauan ini bertujuan untuk mencegah kerumunan yang dapat berpotensi menjadi awal dari penyebaran kasus Covid-19 yang baru.
Apalagi di beberapa daerah seperti Kabupaten Banjar sedang melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan terjadinya penularan Covid-19.
Lalu bagaimanakah cara melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri di rumah?
Pimpinan Tahfidz Quran Ibnul Ma’had Martapura, Ustadz Ahmad Al Banjari saat melalui via Whatsapp pada Sabtu (23/5) memberikan panduannya pada Teras7.com.
“Shalat Idul Fitri dimulai dengan menyeru “As-shalaatu jaami’ah” bila dilakukan berjamaah, tanpa ada azan atau iqamah,” ujar Alumnus Ponpes Darussalam Martapura ini.
Kemudian memulai shalat Idul Fitri dengan “Usholli sunnatan li ‘iidil fithri rok’ataini (imaaman/ma-muuman) lillaahi ta’aalaa,” lalu melakukan Takbiratul Ihram sambil mengangkat tangan. Bersamaan itu di hati tersirat niat: “Aku berniat shalat Idul Fitri dua rakaat (menjadi imam/makmum) karena Allah ta’ala.”
Sama seperti shalat pada umumnya, setelah Takbiratul Ihram bacalah doa iftitah, kemudian membaca Takbir 7 (tujuh) kali dan Tasbih 6 (enam) kali, sambil mengangkat tangan.
“Caranya, Tasbih dibaca di antara setiap Takbir. Tasbih yang dimaksud adalah bacaan: ‘Subhaanallaah wal hamdulillaah wa laailaaha illallaah wallaahu akbar.’ Kemudian membaca surah Al-Fatihah, diteruskan membaca surah pendek dari Al-Qur’an, dilanjutkan dengan ruku, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kembali, dengan bacaan seperti biasa,” jelasnya.
Sementara untuk rakaat kedua, dimulai dengan bangkit dari sujud dan kemudian berdiri. Sebelum membaca surah Al-Fatihah, terlebih dahulu membaca Takbir lagi sebanyak 5 (lima) kali dan Tasbih 4 (empat) kali.
“Caranya sama dengan pada rakaat pertama, Tasbih dibaca di antara setiap Takbir, bacaan: ‘Subhaanallaah wal hamdulillaah wa laailaaha illallaah wallaahu akbar.’ Dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah, diteruskan membaca surah pendek dari Al-Qur’an, lalu ruku, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kembali, serta duduk tahiyat akhir, dengan bacaan seperti biasa dan diakhiri dengan alam,” tambahnya.
Setelah shalat, kemudian dilanjutkan dengan berdoa, setelah itu jika berjamaah disunahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.
“Namun jika tidak ada yang berkemampuan menyampaikan khutbah, maka shalat Idul Fitri boleh tanpa khutbah,” terang Ustadz Ahmad.
Pada malam hari raya atau pada sebelumnya, dianjurkan untuk mengisinya dengan kegiatan ibadah di rumah bersama keluarga.
“Diantaranya dengan memperbanyak takbir, tahmid, dan tasbih, serta memperbanyak shalat sunah. Sementara pada pagi harinya, sebelum shalat Id, disunahkan mandi, memakai pakaian terbaik dan wangi-wangian, makan sebelum melaksanakan shalat Id serta mengumandangkan Takbir hingga menjelang shalat Id,” tutupnya.