TERAS7.COM – Kendala air bersih PT Air Minum Intan Banjar kelola saat ini dirasakan oleh masyarakat di kawasan tanah rawa di perbatasan antara Kabupaten Banjar dan Banjarmasin
Masyarakat sulit untuk mendapat air bersih dikarenakan PDAM mengalami trouble dengan durasi cukup lama, sihingga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar melakukan rapat bersama masyarakat, Rabu (10/5/3023).
Salah satu masyarakat dari Sungai Lulut, Ahmad Dani mengatakan yang pertama PT Air Minum Intan Banjar bekerjasama dengan PDAM Banjarmasin akan menjadi angin segar bagi para pengguna fasilitas PT Air Minum Intan Banjar di Sungai Lulut maupun sekitarny.
“Kemudian mudah-mudahan kedepannya ada perubahan golongan, jadikan ada golongan A3 dan A2 perbedaan pembayaran, kita rata-rata membayar di atas 150 ribu,” ungkapnya.
Lalu ia menambahkan perbandingan dengan PDAM Banjarmasih begitu jauh, Banjarmasin dalam 1 bulan Rp 75.000 ada juga yang membayar Rp 50.000.
“Sekitar 30 rumah kita ambil selama air itu mati mereka bayarnya hanya 70 ribu,” ungkapnya.
Sementara itu Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Banjar angkat bicara, Irwan Bora mengatakan terkait adanya subsidi air minum yang berada di Sungai Lulut, Sungai Tabuk, Pemurus dan Alu-aluh.
“Karena terbatas distribusinya air di kawasan tanah rawa, pada hal itu yang harus diperhatikan,” ungkapnya.
Ia menyampaikan saat rapat bersama seperti apa komitmen yang menjadi angin segar bagi masyarakat yang tinggal di kawasan tanah rawa.
“Tahun 2018 PT Air Minum Intan Banjar mengambil alih pipa distribusi air, inilah ketidak siapan untuk mengambil alih,” tuturnya.
Irwan mengatakan solusinya terkait terhambatnya distribusi air minum PT Air Minum Intan Banjar berkerjasama dengan PDAM Banjarmasin, yang menjadi komitmen untuk masyarakat tinggal dikawasan tanah rawa.
“Saya mempertegas pada Kepada PT Air Minum Intan Banjar, bahwa hari ini perlu komitmen yang merupakan harapan rakyat,” pungkasnya.