TERAS7.COM – Kabupaten Banjar merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan masyarakatnya yang agamis, hal ini membuat daerah yang berjuluk Bumi Serambi Mekkah ini punya potensi ekonomi Syariah yang cukup besar.
Apalagi beberapa waktu yang lalu, pemerintah memutuskan untuk melakukan merger Bank-Bank Syariah yang berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi satu Bank.
Bank Syariah hasil merger tersebut bernama Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan gabungan dari anak usaha Bank-Bank BUMN, yakni BRI Syariah, BNI Syariah dan Bank Mandiri Syariah.
Bank milik negara yang bermarkas pusat di Jl. Abdul Muis No. 2-4 Jakarta Pusat ini menjalankan prinsip Syariah dalam setiap transaksinya ini.
Melihat potensi masyarakat Kabupaten Banjar yang agamis ini, BSI pun berusaha untuk mengenalkan dirinya pada masyarakat untuk bisa menambah pilihan masyarakat untuk menabung dengan sistem Syariah.
Hal ini dilakukan dengan meminta dukungan pemerintah daerah dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan kunjungan Manajemen Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Martapura yang melakukan kunjungan ke Bupati Banjar, Saidi Mansyur beberapa waktu yang lalu.
Saidi Mansyur sendiri menyampaikan selamat atas dilaunchingnya Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Martapura.
“Kita sendiri sangat mendukung penuh semua aktivitas perbankan dalam hal meningkatkan dan memperkuat perekonomian masyarakat terlebih ditengah pandemi Covid-19 saat ini,” ujarnya.
Sementara itu Branch Manager Kantor Cabang Martapura, Robby Dwi Suhada mengungkapkan rencana besar dari BSI ke depan adalah menciptakan layanan Digitalisasi, yang mana dirinya yakin bahwa Bank Syariah tidak kalah dengan Bank Konvensional.
“Kelebihan digital di Mobile Banking Bank Syariah Indonesia bisa melakukan semua aktivitas pembayaran non tunai, salah satunya yaitu mempunyai fitur e-emas (beli emas digital) dan fitur mengambil uang tanpa ATM sehingga sangat membantu terutama dimasa pandemi saat ini juga membantu memfasilitasi pembiayaan untuk UMKM, KUR, para Pensiunan termasuk para Pegawai Negeri”, ungkapnya.
Robby Dwi Suhada menjelaskan ciri khas Bank Syariah Indonesia yaitu melayani masyarakat dalam bentuk transaksi syariah, khususnya wilayah Martapura yang juga dikenal sebagai wilayah religius.
“Ada beberapa BSI di Kalimantan Selatan yakni di Martapura, Banjarbaru, Kotabaru dan Batulicin”, ujarnya.
Robbi menambahkan merger BSI ini sebagai bentuk implementasi dari Menteri BUMN Erick Tohir yang digagas tahun lalu dan memang jelas pada 1 Februari 2021 tidak ada lagi Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah dan BRI Syariah sehingga akhirnya menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).
“Kami berharap adanya perluasan merger ke 3 bank ini, bisa merangkul seluruh keinginan masyarakat dengan berbisnis Syariah,” terangnya.