TERAS7.COM – Sebagian titik di Desa Telok Selong Ulu Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar kembali terendam akibat luapan air sungai di wilayah tersebut.
Luapan air sungai ini diakibatkan curah hujan tinggi dalam jangka waktu lama dan kiriman air hulu dari aliran Riam Kiwa yakni di Desa Pengaron.
Kepala Desa Telok Selong Ulu, Hery mengatakan, luapan air sungai yang merendam sebagian titik di wilayahnya saat ini masih dalam batas wajar.
Namun, ia tetap siap siaga dengan memberikan himbauan kepada masyarakat jika nantinya hal yang tidak diinginkan seperti awal tahun 2020 lalu terjadi kembali.
“Kami sudah menghimbau jauh-jauh hari kepada warga, jika terjadi kembali banjir seperti awal tahun kemarin agar menaikkan kabel-kabel listrik untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Lebih jauh Hery mengatakan, luapan air seperti ini memang sudah menjadi langganan tiap tahunnya. Meski begitu, berkaca dari kejadian sebelumnya, ia berharap agar peristiwa banjir besar saat itu tidak terjadi lagi di tahun ini.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar menghimbau agar masyarakat agar waspada terhadap kenaikan muka air, termasuk wilayah pinggiran sungai.
“Diberitahukan kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada terhadap kenaikan muka air, khususnya masyarakat yang berada di wilayah-wilayah kecamatan yang kemungkinan akan terdampak banjir,” tulis BPBD Kabupaten Banjar dalam surat edarannya.
Kemudian, Pemerintah Kabupaten Banjar melalui BPBD juga meminta masyarakat agar tetap tenang, jangan panik dan selalu waspada terhadap bencana dan meningkatkan kewaspadaan dengan mengakses informasi kebencanaan melalui media massa, media eletronik atau media sosial yang terpercaya.
Selain itu, masyarakat juga diminta menyiapkan bahan pokok secukupnya dan obat-obatan yang diperlukan dalam menghadapi bencana dan mengevakuasi lebih dahulu dokumen penting dan barang berharga ke tempat yang lebih aman atau tinggi.
Disamping itu, masyarakat juga diperintahkan untuk mematikan listrik apabila terjadi banjir, dan menjauhi sumber listrik atau semacamnya.