TERAS7.COM – Pada pelaksanaan Haul ke 15 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul beberapa waktu yang lalu, jalur sungai menjadi salah satu jalur primadona bagi jamaah yang menuju Kota Martapura.
Jalur sungai Martapura yang sebelumnya mati suri sejak adanya jalur darat, kembali hidup setelah ratusan perahu kayu bermotor atau Kelotok berbagai ukuran menuju kota Intan.
Di bumi Serambi Mekkah, ratusan kelotok ini bersandar di dermaga-dermaga lama di bantaran Sungai Martapura yang sejak puluhan hingga ratusan tahun lalu telah menjadi pintu masuk ke Martapura.
Namun pemandangan unik ramainya jalur sungai yang telah hilang sejak bertahun-tahun lalu ditengah gencarnya pembangunan jalur darat ini tak sepenuhnya mulus.
Naiknya permukaan aliran Sungai Martapura beberapa waktu sebelum hari H membuat perjalanan Kelotok berukuran besar tidak sepenuhnya lancar, karena salah satu Jembatan Gantung yang berada di Desa Sungai Batang Ilir, Kecamatan Martapura menjadi penghalang.
Kelotok yang memiliki tinggi 2 meter lebih, terhalang sejenak untuk melintasi jembatan yang telah dibangun sejak 2 tahun yang lalu ini, beberapa berhasil melintas dibantu relawan yang sudah bersiap.
Tapi ada pula yang terpaksa “istirahat” menunggu aliran Sungai Martapura turun agar bisa melintasi jembatan gantung yang menghubungkan masyarakat sekitar ke lahan persawahan mereka.
Beberapa waktu yang lalu, kepada Teras7.com, Koordinator Tim Dermaga Air Darussalam Posko Sungai Batang Bersatu, M. Khalil berharap agar pemerintah memperhatikan masalah ini.
Ia mengungkapkan saat jamaah haul ramai datang melalui jalur sungai, permukaan air selama 2 tahun ini selalu naik dan mengakibatkan jarak antara permukaan air dan jembatan kurang dari 2 meter membuat kelotok ukuran besar tak bisa melintas.
“Kami berharap agar pemerintah meninggikan jembatan gantung, jadi pada saat haul nanti apabila permukaan air kembali meningkat, kelotok berukuran tetap besar bisa melintas dengan aman,” terang Khalil.
Sementara itu Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar, Ahmad Solhan saat ditemui di ruang kerjanya pada Jumat pagi (6/3) mengungkapkan pihaknya rutin melaksanakan perawatan jembatan gantung yang ada di Kabupaten Banjar.
“Kita tahu lalu lintas di sungai tak sebanyak dahulu, jadi untuk kelotok besar tak banyak lagi yang melintas. Tapi pada saat haul kemarin memang banyak kelotok besar datang dari Kalteng, jadi kita tak mengira bahwa kelotok besar kesulitan melewati jembatan gantung tersebut. Apalagi saat pembangunan jembatan tersebut memang tak memperhitungkan lewatnya kelotok besar saat permukaan air sungai naik,” ujarnya.
Sebenarnya bukan jembatan gantung yang menghambat, tapi naiknya permukaan air Sungai Martapura kata Ahmad Solhan yang membuat kelotok besar tak bisa melintas.
Ke depannya lanjut Kabid Bina Marga ini, jembatan gantung tersebut dapat ditinggikan sesuai keperluan agar tidak mengganggu arus lalu lintas di sungai.
“Insya Allah akan ditinggikan, tapi kami akan melihat urgensinya dan juga anggaran yang ada. Masyarakat juga harus membuat permohonan langsung kepada kami jika kebutuhan masyarakat akan hal tersebut memang ada,” ungkapnya.
Pasalnya jalur Sungai Martapura hanya ramai dipadati kelotok berbagai ukuran ketika menjelang dan seusai Haul Guru Sekumpul yang rutin dilaksanakan setahun sekali.
“Untuk meninggikan jembatan tersebut memang memungkinkan, tapi masih memerlukan perhitungan dan mungkin juga perlu dilakukan perombakan, nanti kita cek lagi ke lapangan. Apalagi kami memang kita rutin memelihara seluruh jembatan gantung yang ada di Kabupaten Banjar apabila ada laporan dari masyarakat,” jelasnya.
Seperti Jembatan Gantung yang mengalami penurunan di Desa Pasar Jati, Bina Marga Dinas PUPR Banjar ujarnya langsung mengencangkan jembatan tersebut setelah adanya laporan dari masyarakat.
Bahkan pihaknya berencana untuk mengganti jembatan gantung yang ada di Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk.
“Tapi masyarakat tak mau diganti karena jembatan gantung tersebut menjadi ikon wisata disana, karena itu kita rutin melakukan pemeliharaan jembatan gantung yang ada disana,” terang Ahmad Solhan.