TERAS7.COM – Sempat diundur karena meningkatnya Covid19 di kabupaten Balangan, akhirnya aruh adat Suku Dayak Deah dapat dilaksanakan.
Tahun ini, pelaksanaan Mesiwah Pare Gumboh (MPG) pun kembali digelar dengan penerapan protokol kesehatan. Kegiatan diselenggarakan di Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan yang merupakan tempat suku adat Dayak Deah tinggal.
Kepala Desa Liyu, Sukri menerangkan, pelaksanaan MPG memang terlambat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Satu diantaranya karena pandemi COVID-19. Namun sebutnya, hal itu tidak mengurungkan agenda wajib di desa, hanya saja kali ini protokol kesehatan diterapkan secara ketat.
“Sejumlah ritual wajib menjadi kegiatan utama Mesiwah Pare Gumboh. Pada tahun pertama acara ini digelar, yakni sebelum pandemi, Mesiwah Pare Gumboh disajikan dalam bentuk festival. Kalau tahun sebelumnya ada festival, tahun ini kami hanya menjalankan ritual wajib saja. Dan MGP memang setiap tahun wajib dilangsungkan,” ucap Sukri.
Semua ritual yang dilaksanakan pada acara MPG dianggap sangat penting. Satu di antaranya dilangsungkan ritual tolak bala sebagai bentuk doa agar warga terhindar dari bala bencana. Apalagi saat ini dalam masa pandemi, dengan harapan COVID-19 berakhir.
Ia pun berharap, kegiatan MGP nantinya akan berlangsung secara normal, terlepas dari pandemi. Bukan hanya Desa Liyu, harapnya, melainkan juga Kabupaten Balangan secara keseluruhan.
Sudah menjadi aturan adat Suku Dayak Deah, pelaksanaan aruh adat sebagai bentuk syukur dilangsungkan setiap tahun. Warga suku Dayak Deah di Balangan menyebutnya sebagai Mesiwah Pare Gumboh, yang merupakan satu jenis aruh adat dengan berbagai rangkaian ritual di dalamnya.
Berbeda pada tahun sebelumnya yang digelar setiap Juli, kali ini MGP digelar pada Agustus. Tepatnya tanggal 27 hingga 29 Agustus.