TERAS7.COM – Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan atas hadist yang menyampaikan soal larangan kepemimpinan perempuan saat mengisi Tabligh Akbar oleh Yayasan Abdul Aziz Halaby yang dimpimpin Hj Erna Lisa Halaby.
Menurut UAS, hadist itu mengisahkan soal Kerjaan Persia yang menggunakan sistem pemerintahan monarki ditinggal wafat Rajanya bernama Kisra, kemudian dilanjutkan estafet kepemimpinan oleh anak putrinya yang masih kecil bernama Buran.
“Hadist itu ceritanya ada Raja Persia namanya Kisra, punya anak perempuan masih kecil namanya Buran. Kisra mati, dilantik anaknya yang masih kecil,” kata UAS, baru-baru tadi.
Setelah itu kata UAS, berita Kerajaan Persia dipimpin anak perempuan kecil bernama Buran pun sampai ke telinga Nabi Muhammad SAW yang berada di Madinah.
“Berita ini sampai ke Nabi yang ada di Madinah. Kata Nabi “Lan yufliha qaumun wallau amrahum imraat”. “Persia tidak akan beruntung, Persia tidak akan menang melawan Romawi karena dipimpin anak kecil yang tidak punya keahlian politik,” jelas UAS.
Maka dari itu, UAS menjelaskan, bahwa hadist tersebut sifatnya kontekstual, karena mengisahkan kejadian saat Kerjaan Persia dipimpin anak perempuan kecil, yang notabenenya tidak memiliki keahlian politik.
“Sampai disini jelas? hadist itu terkait tentang Persia yang mengangkat anak perempuan Buran, masih kecil menggantikan bapaknya, katanya Nabi gak akan menang. Maka hadits itu kontekstual pada zaman itu,” tegas UAS.
Disisi lain, UAS juga mengisahkan tentang kepemimpinan perempuan pada zaman khalifah dulu, yang mana terdapat seorang perempuan diberikan jabatan oleh Ummar bin Khatab.
Perempuan itu kata UAS bernama Ummu Syifa, yang diangkat Ummar bin Khatab menjadi Pengawas Pasar Kota Madinah.
“Karena perempuan itu lebih teliti, lebih detail, lebih on time. Mana buktinya, tadi Ibu Lisa lebih dulu sampai, Abdul Somad terlambat. Jadi isu ini dengan tausiyah Ustadz Somad terjawab atau tidak,” imbuh UAS.