TERAS7.COM – Masih berjalannya kegiatan shalat Jum’at dan kegiatan mayarakat lainya di tengan pandemic covid-19, merupakan indikator masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam memahami himbauan pemerintah tentang bahaya virus corona.
Sholat Jum’at yang masih dilaksanakan di Mesjid Agung Al-Karomah Martapura secara tidak langusung mejadi dasar pelaksanan sholat Jum’at yang juga dilaksanakan di masjid lainnya di Kabupaten Banjar, seperti yang diungkapkan oleh Ketua DPRD Kabupaten Banjar M Rofiqi.
Hal itu diungkapkannya saat teleconference Gugus Tugas Kabupaten Banjar, bersama awak media yang tergabung dalam Jurnalis Banjar, pada Jum’at (17/04).
Walaupun sudah terpasang spanduk tentang surat himbaupan pemerintah bersama MUI Kabupaten Banjar, namun masih saja beberap orang melaksakan sholat Jum’at berjemaah di Mesjid Al-Karomah, padalah berkumpulnya orang banyak sangat berisiko tinggi terjadinya penularan virus corona.
“Kebetulan orang yang menggoyang pagar tadi orang yang dekat rumah saya, tadi sudah saya kasih tau dia untuk memahami kondisi sekarang ini,” ujar Rofiqi.
Kejadian masyarakat yang memaksa masuk untuk melaksanakan sholat Jum’at di Mesjid Al-Karomah juga terjadi pada minggu kemarin, namun lanjut Rofiqi, saat diperiksa, oknum yang diduga propokator tersebut buka merupakan warga dari Kabupaten Banjar.
“Ini saya minta media memuatnya juga di dalam narasi berita, karena itu bukan orang Kabupaten Banjar,” katanya.
Selain itu, untuk meningkatkan lagi sosialisasi tentang covid-19, ia akan mengintruksikan 45 Anggota DPRD Kabupaten Banjar agar lebih gencar memberi pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya besar covid-19.
“Dari 45 Orang Anggota DPRD paling Cuma 50 persen yang memiliki media sosial, tapi nanti akan saya perintahkan untuk lebih gencar lagi mensosialisikannya di masyarakat,” ucapnya.
Disamping itu Sekertaris Daerah Kabupaten Banjar M Hilman juga mengatakan, akan mengintruksikan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kabupaten Banjar untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Nanti kita tunggu dari Kominfo (Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian) untuk membuat konten sosialisasinya,” terangnya.