TERAS7.COM – Promosi kesehatan (Promkes) dan Sunatan Masal dalam rangka HUT ke 73 Palang Merah Indonesia (PMI) dengan tema bersama kita membantu sesama dalam semangat kepahlawanan di Desa Makmur Karya, Kecamatan Cinta Puri Darusslam, Sabtu (29/9/2018).
Sunatan masal diikuti oleh 10 orang anak, dari 2 desa, yaitu desa Makmur Karya dan desa Mekar Sari kecamatan Cinta Puri Darussalam.
Adapun untuk promosi kesehatan, anggota PMI Kabupaten Banjar mendatangi sekolah yang berada di kecamatan cinta Puri Darussalam, seperti SDN Galam Rabah 3, SDN Simpang Lima, SMPN 1 Cinta Puri Darussalam dan Masyarakat Desa Makmur Karya.
Tim kesehatan PMI memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang saat ini terjadi, bisa mengakibatkan Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Selain memberikan pemahaman terhadap masyarakat, juga menjelaskan tentang bagaimana cara penggunakan masker, baik itu untuk orang yang sakit maupun orang yang sehat.
Kepala Desa Makmur Karya H Kati mengatakan bahwa program dari Palang Merah Indonesia ini sangat membantu sekali terhadap warga kami, selain sosialisasi masalah kesehatan juga mengadakan sunatan masala kepada warga kami, kami berharap kegiatan PMI yang seperti ini terus dilaksanakan untuk membantu masyarakat.
Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjar Muhammad Jazuli Rahman mengatakan pada hari ini PMI kabupaten Banjar mengadakan kegiatan sunatan masal dan promosi kesehatan kepada masyarakat di Desa Makmur Karya.
“Untuk sunatan masal, diikuti oleh 10 orang anak, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat, apalagi daerah ini termasuk daerah yang jauh dari ibukota Kabupaten Banjar,” ujar Muhammad Jazuli Rahman.
Desa Makmur karya termasuk daerah yang berada di wilayah perkebunan sawit, yang setiap hari selalu terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Adapun untuk peromosi kesehatan, Muhammad Jazuli Rahman melanjutkan, masyarakat di beri penjelasan mengenai Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan cara pencegahannya, karena daerah ini termasuk daerah yang sering terjadi kebakaran hutan dan lahan.
“Selain masyarakat juga kepada siswa tiga sekolah, dimana mereka juga harus mengetahu bagaimana untuk mencgah infeksi saluran pernapasan,” pungkasnya.