TERAS7.COM – Hasil minor kembali didapat Tim kesayangan warga Banua, empat kekalahan laga terakhir menjadi timbulnya aksi demo audensi, pada Sabtu (11/12/21), di halaman kantor PT. Barito Putra Berbakti, karena sampai saat ini PS Barito Putra dinilai masih terbenam di zona merah.
Tuntutan itu berisi, tuntutan mundur Manajer Mundari karya, pelatih Djajang Nurjaman, pelatih kiper dan beberapa pemain, karena minimnya taktik dari pelatih PS Barito Putera, kurang gregetnya para pemain dilapangan, pelatih fisik tidak bisa membuat kondisi prima, pelatih kiper yang kurang dan manajer yang gagal mengembangkan pemain asli Banua serta gagal merekrut pemain pemain yang sesuai kebutuhan PS Barito Putera.
Hal itu sidampaikan oleh Ketua umum Barito Mania Dedi Satardi yang berharap adanya regulasi antara suporter dan manajemen yang terjalin dengan baik dan meminta tuntutan bisa direspon dalam 3 hari kedepan.
“Alhamdulillah kita sudah diterima oleh perwakilan manajemen PS Barito Putera, mudahan dalam tiga hari kedepan bisa ada tanggapan langsung dari Bang Hasnuryadi, tapi kalau tuntutan kami tidak ditanggapi maka akan ada aksi yang lebih besar,” terangnya.
Menanggapi aksi demo Supertor Barito Mania perwakilan manajemen PS Barito Putera melalui Firdaus Mansyori mengatakan supertor adalah pemain ke dua belas, merupakan keluarga dari PS Barito Putera dan aspirasinya akan selalu terima.
“Biasa kita Silaturahim bersama supertor karena mereka adalah pemain ke dua belas, karena aspirasinya dalam rangka perbaikan PS Barito Putera kita terima dengan baik secara kekeluargaan. Aspirasi bagus tapi ada yang bisa dipenuhi dan tidak bias, nanti kita sampaikan kepada pimpinan, dengan hasil terakhir itu kami tidak tinggal diam saat ini kami masih berbenah, nanti dalam 3 hari akan di respon, ada jawaban atau bisa ada pertemuan,” tandasnya.
BartGirl (sebutan untuk pendukung setia PS Barito Putera perempuan) mengatakan aksinya dilakukan karena kecintaannya kepada PS Barito Putera.
Dian sebagai wakil ketua dan Mami yang menjadi sekertaris di Barito Mania, menjadi pendukung setia PS Barito putera sejak dari divisi dua, sangat kecewa dengan permainan sekarang tidak sesuai yang diharapkan, serta saat ini masih di zona merah yang bisa membuat tim kesayangan terdegradasi.
“Sangat disayangkan mengingat perjuangan almarhum Haji Leman sampai membawa PS Barito putera dititik sekarang ini kenapa tidak bisa bertahan, kami tidak ikhlas kalau PS Barito Putera sampai tergedrasi ke liga dua, karena akan sulit lagi kalau mau naik ke liga satu karena persaingan di liga dua juga sangat ketat,” pungkasnya.