Dengan berselancar di website kami, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi kami.
Accept
Teras7.comTeras7.com
  • INDEKS BERITA
  • NEWS
    • Nasional
    • Berita Umum
    • Ekonomi
    • Layanan Publik
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Banjir KalSel
  • LIFE
    • Education
    • Lifestyle
    • Teknologi
    • Kilas Balik
  • HEALTH
  • TRAVEL
  • FOOD
Search
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
Reading: Tadris Puisi 2023 dan Lahirnya “Para Pejuang” Batola
Share
Sign In
Notification Show More
Latest News
Tim pendamping kesehatan periksa kesehatan peserta Pekan Nasional Petani Nelayan XVI
Tim Pendamping Kesehatan Pastikan Jaga Kesehatan Peserta Pekan Nasional Petani Nelayan XVI
Kesehatan
Dekranasda Balangan berharap UMKM Balangan mampu bersaing dengan UMKM luar dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh DPMTSP Surakarta Jawa Tengah
Dekranasda Balangan Harapkan UMKM Balangan Mampu Bersaing Dengan UMKM Luar
Ekonomi
IMG 20230609 WA0000 1
Mujiyat Berharap Bisa Menjadi Role Model Bupati Batola Hasil Pilkada 2024
Advetorial
IMG 20230605 200454 scaled
Saldi Isra : Siapkan Bukti Sejak Sebelum Pemungutan Suara
Politik
Jalan menuju perkebunanan di Desa Limamar yang rusak dan rendah (Foto : Heru)
Jalan Penghubung Perkebunan di Desa Limamar Rusak, Mata Pencaharian Warga Terhambat
Infrastruktur
Aa
Teras7.comTeras7.com
Aa
  • Indeks Berita
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Pemerintahan
  • Lifestyle
  • Budaya
  • Opini
  • Education
  • Ekonomi
  • Video
  • Berita Umum
  • Environment
  • Infrastruktur
  • Kesehatan
  • Kilas Balik
  • Kuliner
  • Layanan Publik
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Religi
  • Sosial
  • Teknologi
  • Travel
Search
  • INDEKS BERITA
  • NEWS
    • Nasional
    • Berita Umum
    • Ekonomi
    • Layanan Publik
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Banjir KalSel
  • LIFE
    • Education
    • Lifestyle
    • Teknologi
    • Kilas Balik
  • HEALTH
  • TRAVEL
  • FOOD
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Tadris Puisi 2023 dan Lahirnya “Para Pejuang” Batola

Opini
Opini 14 Mei 2023, 18.51
Share
Screenshot 2023 0422 160517
Sekretaris Komunitas Perahu Kata Muhammad Noor Fadillah. (Ist)
SHARE

Oleh: Muhammad Noor Fadillah, S.M.
(Sekretaris Komunitas Perahu Kata)

Ada yang menarik dari perhelatan Tadris Puisi 2023 yang diadakan Komunitas Perahu Kata beberapa waktu lalu di Marabahan (17/04/2023). Yaitu penampilan para pembaca puisi yang hampir seluruhnya membacakan puisi bertema perjuangan.


Ada yang membacakan puisi karya Taufiq Ismail, Teguh Esha, Mariam Ashraf hingga Fadli Zon. Bahkan Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Barito Kuala yang memberikan sambutan sekaligus membaca puisi juga membacakan puisi perjuangan dari Chairil Anwar berjudul Diponegoro.


Saya sendiri awalnya mengira jika peserta akan lebih banyak membacakan puisi bertema religi. Karena memang dilaksanakan di Bulan Ramadhan. Kata “Tadris” yang menjadi nama acara juga diambil dari Bahasa Arab sehingga lebih berkesan sebagai acara bernuansa islami. Namun malah tak ada satupun yang membacakan puisi bertema religi.


Acara Tadris Puisi 2023 yang dilaksanakan bekerjasama dengan Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Barito Kuala dan Duta Baca Batola ini mengusung tema “Hujan Kata di Bulan Cahaya”. Sebuah tema yang sebenarnya tidak secara spesifik mengusung tentang perjuangan. Meskipun tema tersebut dapat ditafsirkan beragam oleh siapapun.

Baca juga :

Apatisme Politik Gen Z Menuju Pesta Demokrasi 2024

Sukses Gelar Tadris Puisi, Komunitas Perahu Kata Targetkan Anak Muda Miliki Semangat Berliterasi yang Baik

Layakkah Label Kota Puisi untuk Disandang Kota Banjarbaru?

TPSS ke-17 di Kota Banjarbaru, Jadi Wadah Silaturahmi Pegiat Seni dan Sastra Banua


Kalau mau dihubung-hubungkan, tema Hujan Kata di Bulan Cahaya memang dapat diartikan dalam konteks perjuangan. Misalnya dulu Presiden Soekarno membacakan teks proklamasi bangsa Indonesia bertepatan pada Bulan Cahaya (Bulan Ramadhan).


Teks proklamasi kala itu ibarat Hujan Kata yang membasahi seluruh rakyat Indonesia dan disambut dengan sorak sorai kegembiraan. Sekaligus menjadi hujan yang sangat dinanti-nantikan setelah lama berjuang di tengah kemarau panjang (penjajahan).


Pertanyaan selanjutnya, apakah semua peserta yang tampil memang telah lebih dulu membedah tema acara yang diusung sedemikian rupa? Ataukah semua ini hanya kebetulan yang benar-benar kebetulan?


Ada kemungkinan lain tentang hal ini. Yaitu puisi perjuangan banyak dipilih peserta karena lebih “nyaman” dibawakan. Puisi bertema perjuangan terutama dari penyair besar telah banyak dibacakan oleh pembaca puisi lainnya. Video mereka dapat dengan mudah diakses di internet. Dengan begitu pembaca puisi tak perlu bingung bagaimana cara membacakannya karena mereka dapat belajar terlebih dahulu dari internet.


Selain itu puisi perjuangan dapat dibawakan dengan “berapi-api” sehingga terlihat lebih wah di hadapan penonton. Bisa saja begitu, kan?

Masa Depan Pegiat Sastra di Batola
Terlepas dari apa alasan peserta yang lebih banyak membacakan puisi tema perjuangan, ada hal lain yang lebih penting untuk kita bicarakan. Dari acara ini kita dapat melihat “bibit-bibit unggul” pembaca puisi di Barito Kuala.


Sebagian besar pembaca puisi tampil memukau. Mulai dari intonasi, ekspresi wajah, bahasa tubuh, hingga penghayatan, mereka hadirkan ketika membaca puisi. Meski harus membacakan puisi dalam keadaan berpuasa, tetapi hal itu tidak menjadi penghalang.


Beberapa peserta yang tampil pada acara Tadris Puisi memang ada yang pernah menjuarai lomba baca puisi dan sering tampil di berbagai kesempatan. Hal itu menunjukkan bahwa Kabupaten Barito Kuala punya “bibit” yang baik untuk terus dikembangkan.


Saya yakin bahwa Kabupaten Barito Kuala tidak pernah kekurangan orang-orang yang mampu bertumbuh di kesusastraan. Hanya saja karena hampir tak ada acara sastra di daerah ini akhirnya membuat orang-orang yang sebenarnya punya ketertarikan pada sastra menjadi tak tahu harus kemana. Lebih parah lagi jika pada akhirnya mereka pun hilang begitu saja.


Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Aspihan N. Hidin selaku narasumber bincang sastra pada acara Tadris Puisi dengan judul Geliat Sastra di Barito Kuala. Bahwa geliat sastra di Barito Kuala terlihat lebih lambat dibandingkan daerah lain. Salah satu penyebabnya karena masih kurangnya acara-acara sastra.


Pada dasarnya acara sastra yang digelar bertujuan untuk mewadahi mereka yang menyukai sastra. Sehingga semangat untuk terus bersastra tetap terjaga bahkan kalau bisa menyala-nyala. Melalui acara sastra kita juga dapat mencari “bibit” untuk selanjutnya diberi pembinaan. Harapannya regenerasi sastrawan dapat terus berlangsung dengan kualitas yang dapat diperhitungkan.


Betapa pentingnya acara sastra pernah saya rasakan sendiri. Awal mula saya menggeluti sastra ketika dulu menjuarai sebuah perlombaan menulis cerpen yang diadakan di Banjarbaru. Saya beruntung karena waktu itu ada banyak lomba sastra yang digelar.


Kemenangan yang saya raih di beberapa lomba tersebut membuat saya semakin semangat menulis karya sastra hingga keterusan sampai sekarang. Seandainya saat itu tak ada acara sastra, mungkin saya akan menjadi orang yang berbeda dengan hari ini.


Yaa walaupun sampai sekarang saya masih belum pernah sih mengikuti lomba sastra di daerah saya sendiri.

Acara Sastra Selanjutnya (?)
Di sela-sela acara Tadris Puisi, ada diskusi singkat antara Komunitas Perahu Kata dan Dewan Kesenian Kabupaten Barito Kuala. Melihat peserta yang antusias membacakan puisi dan kualitasnya yang sudah cukup bagus, ada rencana untuk mengadakan lomba membaca puisi bertema perjuangan pada Agustus mendatang.


Selain untuk memeriahkan bulan perjuangan, melalui lomba tersebut diharapkan semakin banyak pecinta sastra yang bermunculan. Sekaligus sebagai upaya untuk memperkenalkan sastra lebih dekat kepada masyarakat.


Ada satu hal yang sebaiknya jangan terlewatkan dari setiap penyelenggaraan acara sastra. Yaitu kalau nanti orang-orang yang menyukai sastra sudah bermunculan melalui acara tersebut, jangan lupa memberikan pembinaan yang lebih serius. Jangan sampai mereka hanya bermekaran sesaat kemudian layu karena tidak ada upaya lebih lanjut yang diberikan. Di sinilah peran semua pihak yang berkepentingan sangat diperlukan.


Komunitas Perahu Kata sebagai komunitas literasi di Barito Kuala siap menjadi wadah pengembangan untuk mereka yang tertarik pada sastra. Komunitas Perahu Kata juga siap berkolaborasi, baik itu dengan organisasi maupun instansi pemerintahan. Meningkatkan minat baca termasuk bersastra memang sudah seharusnya dikerjakan bersama-sama oleh semua pihak.
Semoga saja ke depannya akan terus ada acara-acara sastra, entah dalam bentuk lomba baca puisi seperti yang direncakan, lomba menulis karya sastra, seminar, atau apapun itu. Dengan demikian saya berharap agar sastra kini mendapat perhatian untuk dikembangkan, bukan lagi dianaktirikan.

You Might Also Like

Apatisme Politik Gen Z Menuju Pesta Demokrasi 2024

Sukses Gelar Tadris Puisi, Komunitas Perahu Kata Targetkan Anak Muda Miliki Semangat Berliterasi yang Baik

Layakkah Label Kota Puisi untuk Disandang Kota Banjarbaru?

TPSS ke-17 di Kota Banjarbaru, Jadi Wadah Silaturahmi Pegiat Seni dan Sastra Banua

Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Print
What do you think?
Love0
Cry0
Sad0
Happy0
Angry0
Surprise0
Leave a review Leave a review

Leave a review Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Populer Bulan Ini

20230513 145256
Maulid Habsyi hingga Kesenian Kuda Lumping Warnai Pendaftaran Bacaleg Gerindra Banjarbaru
Rumah Sakit Arun Lhokseumawe. (Foto: Raja)
Pasien Rumah Sakit Arun Lhokseumawe Aceh Meninggal Dunia, Diduga Akibat Pelayanan Buruk
Korban penipuan beli mobil di marketplace Facebook, Abdul Mujehid. (Foto: ariandi)
Niat Beli Mobil di Marketplace Facebook, Pria di Banjarbaru Ini Ditipu Rp 80 Juta
IMG 20230517 WA0004 scaled
Diduga Korupsi, Oknum Pegawai Bank Plat Merah Ditangkap Kejari Asahan
WhatsApp Image 2023 05 20 at 00.03.28
Apatisme Politik Gen Z Menuju Pesta Demokrasi 2024
Teras7.comTeras7.com
Follow US

© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi

Removed from reading list

Undo
Selamat Datang!

Masuk ke akun

Register Lost your password?