TERAS7.COM – Hujan deras yang kerap kali melanda Kabupaten Banjar membuat bencana banjir yang mencapai puncaknya pada pertengahan Januari 2021 yang lalu belum sepenuhnya berakhir.
Bahkan di beberapa desa yang ada di sekitar kota Martapura seperti Desa Jawa Laut, Tanjung Rema, Kelurahan Tanjung Rema Darat, Tunggul Irang, dan Desa Bincau sering terendam air sungai yang debitnya turun naik.
Untuk meminimalisir bencana banjir di pinggiran Kota Martapura yang terhubung langsung dengan Folder Antalangu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar telah mengagendakan untuk melakukan kegiatan normalisasi sungai di Folder Antalangu yang berada tepat di tengah beberapa desa tersebut.
Hal ini diungkapkan Bupati Banjar, Saidi Mansyur saat meninjau Desa Tunggul Irang yang masih terdampak banjir.
“Sebagai mitigasi awal, normalisasi sungai di Folder Antalangu akan dilakukan pemerintah secepatnya,” katanya.
Saidi memastikan akan segera menormalisasi sungai di Folder Antalangu, karena saat ini sudah dilakukan kajian pencegahan dan penanganan terhadap banjir.
“Mudahan-mudahan musibah banjir tidak lagi menimpa daerah kita. Mohon dukungan dan doa masyarakat semua,” harapnya.
Terkait wacana normalisasi sungai di Folder Antalangu sebagai daerah resapan air tersebut, hal ini sudah dibeberkan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Air (Kabid SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar, Ade Rozali.
“Rencana kegiatan normalisasi sungai di Folder Antalangu sudah kami usulkan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) melalui Pemerintah Provinsi, menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Kegiatan diestimasikan menelan biasa sekitar Rp750 Juta. Bahkan, Detail Engineering Design (DED) pun sudah ada,” ucapnya.
Ade menambahkan kegiatan normalisasi sungai di Folder Antalangu merupakan output dari rencana penataan kawasan Sekumpul saat ini.
“Sungai di Folder Antalangu itu terhubung langsung dengan Sungai Martapura, bahkan pintu yang mengatur keluar masuk air pun sudah ada. Sehingga, kalau kegiatan normalisasi dapat dilakukan, minimal kita dapat mengurangi dampak banjir, seperti yang terjadi di ruas Jalan Tanjung Rema ketika diguyur hujan lebat,” pungkasnya.