TERAS7.COM – Walaupun Kabupaten Banjar masih diguyur hujan deras sejak banjir besar yang melanda pada pertengahan Januari 2021 yang lalu, Pemkab Banjar telah menyiapkan diri untuk menghadapi bencana tahunan lainnya, yakni Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Hal ini dilaksanakan dengan apel kesiapsiagaan bencana kabut asap di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar.
Apel ini sendiri dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Banjar Said Idrus dan dihadiri oleh Dandim 1006 Martapura Letkol Inf Imam Mukhtarom dan Kapolres Banjar AKBP Andri Koko Prabowo.
Said Idrus menegaskan penanggulangan bencana alam bukan hanya tugas pemerintah daerah, TNI, Polri, SAR maupun instansi terkait saja, tapi juga menjadi panggilan kemanusiaan dan tanggung jawab bersama.
“Semua pihak tidak boleh lengah dengan kondisi ini ,sekalipun berada pada kondisi aman namun perlu mengantisipasi melalui penyusunan rencana penanggulangan bencana yang baik sebagai upaya bentuk pencegahan dan mitigasi Bencana,” tegasnya
Said Idrus meminta seluruh pihak menyamakan persepsi, sehingga jika terjadi bencana maka penanganan hingga sedini mungkin sudah dipersiapkan dari keterlibatan personil penggelaran sarana dan prasarana.
“Ada beberapa penekanan dari Presiden RI terkait upaya pengendalian Karhutla, yaitu upaya pencegahan diprioritaskan, kemudian insfrastruktur pemantauan dan pengawasan harus sampai ke tingkat bawah. Lalu semua pihak harus mencari solusi yang permanen untuk mencegah dan menangani karhutla, serta enataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan. Presiden juga meminta agar tidak membiarkan api membesar sehingga sulit dikendalikan dan melakukan langkah penegakan hukum tanpa kompromi,” jelasnya.
Selain melaksanakan apel, Said Idrus didampingi Kalak BPBD Kabupaten Banjar, Irwan Kumar juga melakukan pengecekan peralatan dan personel yang dipersiapkan untuk menangani Karhutla.
Beberapa waktu sebelumnya BPBD Kabupaten Banjar menggelar Rakor Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Kabut Asap Akibat Karhutla sebagai komitmen pemerintah daerah dan juga stakeholder terkait bahwa pihaknya siap menangani karhutla.
Komitmen ini dilaksanakan walaupun kondisi cuaca di Kabupaten Banjar kerap kali terjadi hujan disusul dengan kenaikan debit aliran Sungai Martapura, namun upaya dalam rangka pencegahan dan kesiapsiagaan akan kemungkinan terjadinya karhutla di Kabupaten Banjar terutama dikawasan pertanian, perkebunan, dan lainnya tetap dilaksanakan.
Hal ini sendiri mengacu pada Pengarahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo Tentang Pengendalian Karhutla Tahun 2021 pada Februari 2021 yang lalu.
Presiden Joko Widodo mewanti-wanti seluruh pimpinan daerah, pimpinan TNI/Polri untuk mengantisipasi bencana karhutla di wilayah masing-masing dan mengedepankan pencegahan sebelum titik api muncul.
“Jadi ini untuk mengingatkan agar tidak lupa dengan aturan main yang sudah kita sepakati di 2016. Kesepakatannya adalah bagi Pangdam, Kapolda, Kapolres dan Dandim yang baru agar tahu dan aturan mainnya masih tetap sama. Kalau di wilayah saudara-saudara ada kebakaran dan membesar dan tidak tertangani dengan baik, aturan mainnya tetap sama belum saya ganti. Pasti semuanya masih ingat, yaitu, dicopot, diganti. Meskipun saya baru perintah ke Panglima dan Kapolri” ujarnya.
Jokowi menambahkan meski saat ini beberapa daerah tengah menghadapi banjir dan tanah longsor, namun kewaspadaan ancaman bencana karhutla jangan sampai lengah.
”Meskipun saat ini kita tengah menghadapi bencana banjir di beberapa daerah, tanah longsor, namun kewaspadaan kita pada karhutla tidak boleh kendor. Kita harapkan sebuah rencana pencegahan yang matang, sinergi semakin kuat dan eksekusi lapangan yang semakin efektif. Karena berdasarkan laporan BMKG Tahun 2021, Indonesia diperkirakan masih hujan tinggi hingga bulan April. Bulan Mei diperkirakan akan jadi fase transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Tapi kita harus tetap waspada, jangan lengah,” jelasnya.