TERAS7.COM – Desa Paramasan Bawah Kecamatan Paramasan, kini telah memiliki gedung Islamic Center, sebagai tempat untuk pengembangan pembelajaran agama Islam di desa pedalaman suku dayak Kaharingan Kabupaten Banjar.
Paramasan merupakan desa pedalaman di Kabupaten Banjar, dimana didominasi kepercayaan Kaharingan. Dari Kota Martapura menggunakan kendaraan menempuh jarak 120 Kilmometer dengan waktu kurang lebih 3 jam untuk menuju desa ini, serta melewati dua perbatasan kabupaten, yaitu kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Tapin.
Sebagai bentuk perhatian pemerintah Daerah Kabupaten Banjar kepada masyarakat Paramasan Bawah, dibangunlah Islamic Center di tengah desa dengan luas bangunan 123 meter persegi, sebagai tempat pengembangan dan pembelajaran agama Islam.
Islamic Center ini diberi nama Darul Mu’alafin oleh Bupati Banjar KH Khalilurrahman yang artinya adalah tempat atau rumah untuk orang yang baru memeluk agama islam. Yang mana ini dibangun oleh Yayasan Badinsakan dibawah pimpinan Prof. Dr. H. Akhmad Fauzi Aseri, M. A.
“Saya berharap dengan adanya Islamic Center ini bisa dimanfaatkan untuk pengembangan dan pembelajaran agama Islam bagi masyarakat di Desa Paramasan Bawah,” ujarnya yang sekaligus meresmikan langsung Islamic Center Darul Mu’alafin, pada Minggu (07/04).
Selain itu, KH Khalilurrahman menyampaikan kepada puluhan masyarkat yang hadir agar gedung Islamic Center bisa digunakan sebagai tempat belajar mengaji dan lainnya dalam waktu satu minggu atau sebulan sekali.
“Gunakanlah tempat ini sebagai tempat mengaji dan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat, paling tidak satu dua minggu atau sebulan sekali,” tambahnya.
Disamping itu Ketua Yayasan Badinsanak Prof. Dr. H. Akhmad Fauzi Aseri, M. A mengtakan, sebelum dibangunnya Islamic Center, pihaknya sudah melakukan surve dengan menepatkan mahasiswa Universitan Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, melaksakan Kuliyah Kerja Nyata (KKN) dan mendatangi langsung ke Desa Pamasan Bawah.
“Kedatangan kami waktu itu di sambut hangat oleh masyarakat Paramasan, sebagai perhatian kami menawarkan kepada pembakal untuk membangun Islamic Center, alhamdulillah tawaran kita pun diterima hangat oleh masyarakat,” katanya.
Menindak lanjuti hal tersebut, Mantan Rektor UIN Antasari Banjarmasin ini melanjutkan, pihaknya melakukan pertemuan menghadap Bupati Banjar untuk meminta izin dan bantuan medirikan Islamic Center di Desa Paramasan Bawah.
“waktu Itu Bupati tidak banyak bicara, beliau langsung sepakat dengan apa yang kami sampaikan dan kemudian kita rencakan membangun Islamic Center ini hingga peresmian dilakukan oleh beliau,” jelasnya.
Berdirinya Islamic Center Darul Mualafin, Prof. Dr. H. Akhmad Fauzi Aseri, M. A menginginkan, pendidikan dan pembelajaran agama islam di pedalaman Desa Paramasan bisa berkembang dan mencetak generasi muslim yang berkualitas.
“Kami dari Yayasan Badinsanak menyampaikan kepada masyarakat untuk gunakanlah gedung ini sebagai tempat belajar kegamaan atau tempat berkegiatannya masyarakat paramasan, agar kehidupan umat muslim dengan umat lainnya terjalin damai dan harmonis,” ucapnya.
Sementara Pambakal Desa Paramasan Bawah Suardi sangat menyambut baik dengan adanya Islamic Center di desanya, ia mengatakan bahwa ini adalah bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat pedaman.
Dengan adanya Islamic Center ia mengatakan, masyarakat muslim Desa Paramasan bisa lebih dalam lagi nantinya untuk belajar agama islam dan menjadi masyarakat panutan bagi masyarakat lainnya.
“kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah daerah dan Yayasan Badinsanak yang telah medirikan gedung Islamic Center ini, tempat ini nanti bisa digunakan masyarakat sebagai tempat belajar agama Islam,” cetusnya.
Suardi juga mengatakan,dari 782 Kepala Keluarga dan 2186 jiwa, keberadaan Muslim di Paramasan hanya 25 persen, yang mana didominasi oleh kepercayaan Kaharingan 60 persen dan kristen 25 persen. namun walupun muslim minoritas dan berdampingan dengan umat lainnya masyarakat paramasih hidup rukun dan damai.
Suardi meyakini bahwa semua agama mengajarkar kebaikan, sehingga masyarakatnya bisa hidup berdampinga, saling menghargai dan menghormati satu dengan yang lain.
“Agama Islam mengajarkan kita kebaikan, begit pun agama yang lain, yang mana kita bisa hidup berdampingan dan saling menebarkan kebaikan kepada sesama hidup rukun anam dan nyaman,” pungkasnya.