TERAS7.COM – Bicara tentang potensi pariwisata di Kabupaten Banjar, seakan-akan tak akan pernah habis dibahas karena setiap sudutnya memiliki keunikan masing-masing.
Salah satunya Kecamatan Pengaron, selain terkenal dengan bekas tambang batubara pertama di Indonesia, yaitu Orange Nassau dan Danau Biru, daerah ini ternyata juga punya wisata air terjun.
Adalah Air Terjun Riam Maniapun yang terletak di Desa Maniapun, wisata alam yang letaknya cukup tersembunyi ini mulai dikenal masyarakat melalui media sosial.
Desa Maniapun tak jauh dari obyek wisata Orange Nassau yang saat ini cukup mudah dicapai karena hanya berjarak kurang lebih 1 jam perjalanan dari Kota Martapura dan memiliki jalan aspal yang baik.
Sementara untuk menuju air terjun ini, pengunjung harus melanjutkan perjalanan dari desa Maniapun melalui jalan aspal kurang lebih 3 km hingga sampai di sebuah jembatan usai melewati sebuah pertigaan.
Kemudian pengunjung melanjutkan perjalanan menaiki perbukitan kecil dan perkebunan milik warga setempat sejauh 2 km, bisa dengan berjalan kaki selama 40 menit atau dengan menaiki sepeda motor kurang lebih 20 menit.
Rute perjalanan sepanjang 2 km menuju air terjun ini sendiri cukup ekstrim jika ditempuh dengan menggunakan sepeda motor, sebab beberapa di titik jalan yang masih berupa tanah ini licin, sehingga akan menyulitkan pengendara bermotor yang kurang berpengalaman.
Ketika sampai di lokasi, pengunjung akan disuguhkan dengan air terjun dengan bebatuan 2 tingkat setinggi kurang lebih sepuluh meter dengan gemuruh air yang cukup keras dan pemandangan yang menyejukkan.
Salah satu pengunjung air terjun ini, Hanafiah (39) warga Banjarmasin kepada Teras7.com pada Minggu (26/7) mengungkapkan setiap tahun ketika liburan, ia dan keluarganya berkunjung ke air terjun ini.
“Dulu saya tinggal di Pengaron ketika kecil, ketika liburan kita tak pergi ke kota, tapi ke air terjun ini. Sekarang ketika liburan, kita pasti ke sini,” ujarnya.
Air Terjun Riam Maniapun kata perempuan berhijab ini dipilih karena Sungai Riam Kiwa yang melalui Pengaron dinilai sudah tercemar.
Namun akses jalan menuju air terjun ini lanjut Hanafiah masih belum mendukung tempat ini menjadi tempat wisata seperti di tempat lain.
“Akses jalannya masih belum mendukung, karena sepanjang jalan kita melewati kebun milik warga. Kalau bisa pemerintah memperbaiki jalan disini agar tempat wisata ini berkembang, karena jika tempat ini bisa menarik wisatawan, pasti akan menghasilkan pendapatan bagi daerah,” ungkapnya.
Demikian juga dengan Aditya Yoga (21) warga Martapura menungkapkan kesulitan untuk mencapai Air Terjun Riam Maniapun karena akses jalan yang dinilai masih buruk.
“Padahal air terjun ini cukup bagus dan dapat menarik banyak pengunjung, cuma akses jalan menuju ke tempat ini yang masih kurang bagus,” terangnya.
Pemuda yang akrab disapa Ahong ini menceritakan bahwa untuk mencapai air terjun ini, kerap kali sepeda motor yang dikendarainya tergelincir ke lubang.
“Untung saya ke sini bersama kakak saya, jadi bisa mengangkat sepeda motor yang masuk ke lubang, jika sendiri tak bisa dibayangkan,” katanya.
Namun Ahong mengungkapkan Air Terjun Riam Maniapun sangat bagus dan rasa lelah menuju tempat ini terbayarkan.
“Terbayarkanlah perjuangan menuju tempat ini. Tapi sekedar saran saja, kalau ke tempat ini lebih baik berjalan kaki daripada naik sepeda motor, kalau kurang lihat bisa terjebak di lubang,” bebernya.