TERAS7.COM – Kabupaten Banjar terkenal dengan masyarakatnya yang religius, bahkan ibukota salah satu Kabupaten tertua di Kalsel ini dikenal sebagai Kota Serambi Mekkah.
Sebagai masyarakat yang agamis, warga Kabupaten Banjar terkenal akan kedermawanannya, bahkan saat dilaksanakannya kegiatan seperti haul para ulama, tak segan jutaan hingga miliaran rupiah disumbangkan, sampai tamu dari daerah yang datang pun dijamu dengan makanan dan diminuman yang dibagikan gratis.
Tentu saja potensi infaq, shadaqah dan zakat di Kabupaten Banjar sangat besar, bahkan trennya terus mengalami kenaikan.
Hal ini diungkapkan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banjar, Yuseran Ya’cub saat ditemui awak media pada Senin (5/4) kemarin.
Pada tahun 2020 sendiri jelasnya, hasil pengumpulan infaq, shadaqah dan zakat berjumlah 2,033 miliar rupiah.
“Jumlah ini naik dari tahun-tahun sebelumnya. pada tahun pertama jumlah terkumpul 400 juta rupiah, kemudian naik tahun berikutnya menjadi 600 juta rupiah. Pada tahun ketiga naik menjadi 800 juta rupiah dan terakhir pada tahun 2020 menjadi 2,033 miliar rupiah,” ungkapnya.
Tren pengumpulan naik selama keberadaan Baznas selama 4 tahun ini jelas Yuseran Ya’cub saat ini masih dikumpulkan dari Aparatur Sipil Negara (ASN), sementara dari masyarakat masih sedikit.
Tren naiknya jumlah infaq, shadaqah dan zakat ini sendiri karena sosialisasi yang gencar dilakukan Baznas Kabupaten Banjar, baik melalui face to face hingga penggunaan media sosial.
“Untuk pengumpulan sendiri kami membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di setiap instansi pemerintah, juga di perusahaan daerah serta di mushalla atau masjid. UPZ yang dibentuk lengkap dengan struktur organisasinya dan saat ini jumlah UPZ seluruhnya berjumlah 200 unit lebih,” terangnya.
Hasil pengumpulan infaq, shadaqah dan zakat oleh Baznas Kabupaten Banjar ini lanjut yuseran Ya’cub disalurkan ke masyarakat yang termasuk mustahiq dengan total ribuan KK penerima manfaat.
“Baznas Kabupaten Banjar juga diaudit oleh Lembaga audit independent dan hasilnya sangat baik. Karena itu kami mengajak masyarakat agar menyalurkan infaq, shadaqah dan zakatnya ke Baznas Kabupaten Banjar,” terangnya.
Sementara itu Wakil Ketua I Baznas Kabupaten Banjar, Gt. Rachmadi Syafri menambahkan walau potensi infaq, shadaqah dan zakat di Kabupaten Banjar besar, namun pengumpulannya memang masih belum maksimal.
“Potensi di tempat kita cukup tinggi, tapi untuk menghimpun kita masih terbatas karena tak semua masyarakat menyalurkan infaq, shadaqah dan zakat melalui kami,” ujarnya.
Namun dengan sosialisasi yang cukup gencar diikuti dengan kenaikan tren ini, pihaknya berharap masyarakat dapat menyalurkan infaq, shadaqah dan zakat melalui Baznas, karena akan disalurkan ke pihak yang tepat dan pelaporannya pun jelas.
“Kami rutin menyalurkan dana yang terhimpun dari masyarakat baik melalui 5 program utama Baznas diantaranya bedah rumah, maupun dengan memberikan bantuan langsung seperti bantuan untuk warga kurang mampu yang butuh dana untuk berobat atau bagi anak yang tak bisa membayar uang masuk sekolah,” tutupnya.