TERAS7.COM – Kontraktor bakal lakukan produksi seratus ribu ton lebih di 2023, PT. Baramarta miliki skema lunasi utang.
Tim teras7.com mendatangi kantor PT. Baramarta pada Senin (26/12/2022), untuk menanyakan terkait utang kepada pihak kontraktor yang mencapai 427 Miliar, namun pihak yang bisa diwawancari sedang tidak ada ditempat.
“Sedang diluar mas,” ujar salah seorang petugas penjaga kepada teras7.com
Terkait hal yang sama teras7.com juga mendatangi Sekda Kabupaten Banjar HM. Hilman, tetapi beliau tidak bisa memberi komentar dan meneruskannya ke bagian keuangan daerah.
Saat didatangi, bagian keuangan daerah enggan bertemu wartawan dan tidak mendapatkanntanggapan apapun.
Kemudian Teras7.com kembali mendatangi kantor PT. Baramarta dan bertemu bagian Humas dan Bagian Umum, pada Selasa (27/12/2022).
Ditanya mengenai data hasil batubara perbulan, pihaknya berkilah tidak pada dirinya, yang mana setiap kontraktor memiliki masing-masing jumlah kuota yang harus sudah disepakati.
“Kalau untuk data bukan pada kami tapi dibagian produksi ya, sedangkan untuk kontraktor sudah kami serahkan masing-masing memiliki kuota, masing-masing yang sudah kami serahkan mitra si A memiliki produksi berapa, jadi tergantung dari cuaca kalau mereka bisa memenuhi kuota ya syukur,” jelas Farah Anzela Bagian Umum Administrasi PT. Baramarta didampingi Bagian Humas, Maman.
Selain itu ia juga menyampaikan kendala penjualan, diantaranya kendala cuaca dan juga pemblokiran DMO yang mengakibatkan sempat berhenti produksi.
“Kalau untuk Penjualan sendiri ini kemarin kita ada beberapa kendala terkait dengan blokir DMO yang sempat berhenti produksi dan stop sampai saat ini, akan terjual seratus ribuan (Ton) lebih di 2023,” tambahnya.
Saat ditanya ada berapa kontraktor yang menjalin kerajasama dengan PT. Baramarta, ia mengatakan ada beberapa namun ia hanya menyebutkan satu diantaranya yaitu PT. Madhani.
“Untuk Madhani sudah berkomitmen dengan kita, untuk produksinya besar agar kita bisa memperbaiki kondisi perusahaan,” terangnya.
Selain itu, terkait utang dengan kontrakor, pihaknya sudah memiliki skema untuk bisa diselesaikan pada 2023 mendatang.
“Untuk hutang dengan kontraktor skemanya sudah ada dan disepakati, tinggal 2023 kita sudah jalan serta sudah tercover semuanya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Realisasi produksi batubara PT. Baramarta hingga Desember 2022 hanya sebesar 28.870 Metrik Ton (MT) dari total RKAB yang disetujui kementerian ESDM tahun 2022 sebesar 500.000 MT, atau hanya sekitar 5,8 persen.
Hal ini terungkap saat Komisi II DPRD Banjar menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT. Baramarta (Perseroda), di ruang Komisi II bersama Komisaris dan Kabag Ekonomi.
“Kalau dihitung berdasarkan denda tahun sebelumnya yakni 6 US dollar (tarif per-Ton), maka total denda DMO (Domestic Market Obligation) yang harus dibayar berdasarkan harga dollar sekarang kira-kira sekitar 10 Miliar rupiah, meskipun hal tersebut dibayar oleh para kontraktor sesuai yang diperjanjikan dengan pihak Baramarta,” jelas Saidan Fahmi sebagai Anggota DPRD Banjar.