TERAS7.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan, Muhamadun kembali menuai sorotan. Baru-baru ini, seorang guru mencurahkan keluh kesahnya di akun instagram pribadinya @amaliawyn atas perilaku sang Kepala Dinas.
Amalia mengeluhkan perilaku Kadisdikbud Kalsel Muhamadun yang dinilainya tidak beretika saat kegiatan Rapat Koordinasi yang dihadiri para guru serta ASN di salah satu hotel berbintang.
Padahal di awal sebelum kedatangan Kadisdikbud Kalsel ke ruangan kegiatan, dirinya merasa kagum saat mendengar ucapan dari panitia untuk tidak bermain Handphone ketika Kadisdikbud Kalsel memasuki ruangan.
Namun, kekaguman tersebut sirna ketika Kadisdikbud Kalsel Muhamadun memasuki ruangan rapat menggunakan sendal dan merokok dengan santainya di ruangan yang notabenenya terdapat pendingin ruangan (AC).
Keluh kesahnya itu dituangkan Amalia pada akun instagram pribadinya @amaliawyn, yang mana ditujukukan kepada Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor selaku atasan Kadisdikbud Kalsel, Muhamadun.
“Pada saat masuk semua panitia berbicara tentang Kepala Dinas Provinsi Kalimantan Selatan. Panitia berucap ‘kalau ada kepala dinas nanti masuk, tolong jangan ada yang main HP’. Kami menghargai semua itu,” katanya.
“Namun ketika beliau datang, beliau datang dengan rokok dan sendal, sendalnya warna kuning, saya masih ingat tadi,” sambunya.
Dirinya mengaku tidak tahan dengan asap rokok, namun baginya yang terpenting adalah bagaimana seorang sekaliber Kepala Dinas harusnya menghargai orang lain kalau ingin dihargai.
Karena menurutnya, Kepala Dinas merupakan cerminan atau publik figur, sehingga tidak sepantasnya berperilaku semena-mena di hadapan peserta yang hadir di ruangan yang notabenenya ber-AC.
“Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan merokok dihadapan pegawai, dihadapan ASN, dihadapan PNS semua, di ruangan ber AC di hotel berbintang, hotel besar ini,” ucapnya.
Ia juga mengaku sempat menegur Kadisdikbud Kalsel Muhamadun atas perilakunya yang merokok di ruangan. Alih-alih mendapatkan respon baik, ia malah diusir dari ruangan oleh Kadisdikbud Kalsel.
“Saya menghargai Kepala Dinas Pendidikan, tapi beliau tidak menghargai saya, ketika saya tegur ‘bapak mohon maaf saya tidak tahan mencium asap rokok’. ‘Oh kalau kamu tidak tahan silakan kamu yang keluar’,” katanya seraya memperagakan ucapan Kadisdikbud Kalsel.
Dirinya menilai, ucapan yang keluar dari mulut Muhamadun kala itu sangat tidak pantas, Apalagi menurutnya, Muhamadun merupakan seorang Kepala Dinas, dan memiliki latar belakang pendidikan S2.
“Bapak, itu pernyataan yang sangat tidak bagus, seorang kepala dinas Provinsi Kalimantan Selatan, dan beliau S2. Semakin tinggi pendidikan orang, semakin tinggi SDM orang, harusnya tahu adab,” sesalnya.
Tak hanya itu, ia juga heran dengan Muhamadun yang menanyakan asal sekolah tempatnya mengajar. Menurutnya, jika Kadisdikbud Kalsel ingin memecatnya dirinya mengaku tidak takut.
“Untuk apa beliau nanya? mau memecat saya? mau memarahi panitia? mau memarahi sekolah saya?. Pak, sedikitpun saya tidak takut, karena jabatan bisa hilang seketika, tapi adab dan ilmu harus balance,” tegasnya.
Diakhir, dirinya meminta agar Gubernur Kalsel untuk menegur Kadisdikbud Kalsel Muhamadun. Selain itu, dirinya juga meminta Gubernur untuk lebih selektif dalam memilih kepala dinas.
“Mohon ditegur pak ya, mohon nanti bapak memilih kepala dinas lebih selektif lagi, utamakan adab. Itu coba liat pak S2 beliau, nggak ada apa-apanya pak,” imbuhnya.
Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi, nomor ponsel Kadisdikbud Kalsel, Muhamadun diketahui sudah tidak aktif lagi. Hingga berita ini dimuat, belum ada pertanyaan maupun klarifikasi resmi Kadisdikbud Kalsel Muhamadun atas permasalahan tersebut.