TERAS7.COM – Selepas haul ke-18 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan menghasilkan volume sampah sebanyak 21 ton.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala UPTD Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Regional Banjarbakula, Sarwani saat dikonfirmasi jurnalis teras7.com, pada Selasa (31/01/2023).
“Total sampah yang masuk sampai hari ini kurang lebih sebanyak 21 ton, itu didapat dari Haul Guru Sekumpul di Ar-Raudhah, dan yang sebelumnya di Kampung Keramat,” ungkap Sarwani.
Tambahan volume sampah sebanyak 21 ton pasca Haul Guru Sekumpul ini, menurut Kepala UPTD TPA Regional Banjarbakula masih batas normal.
Lanjut Sarwani, sampai saat ini pihaknya baru menerima tumpukan sampah pasca haul dari Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Banjar, sedangkan Kota Banjarbaru masih belum melaporkan.
“Kota Banjarbaru belum ada laporan untuk angkutan sampah haul, yang masuk baru dari Banjarmasin, Martapura,” ucapnya.
Lebih jauh ia mengatakan, sebelum adanya haul, TPA Banjarbakula untuk seharinya menerima sampah sebanyak 150 ton, yang diterima dari 5 Kabupaten/Kota se-Kalsel, yakni Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala, Kota Banjarmasin, dan Kota Banjarbaru.
“Sebelum haul tidak ada, hanya dari kabupaten kota, sehari itu biasanya 150 ton,” terangnya.
Sampai saat ini, timbunan sampah di TPA Regional Banjarbakula di Cempaka sudah setinggi 4 meter, dengan kapasitas yang notabenenya masih mencukupi.
Sebelumnya, pada Minggu (29/01/2023), Haul Abah Guru Sekumpul, yang dilaksanakan di Musala Ar-Raudhah diperkirakan dihadiri jutaan jemaah dari berbagai daerah.
“Jam 18:00 WITA (pada hari pelaksanaan haul -red) diperkirakan sampai satu juta jamaah yang hadir di kegiatan ini,” sebut Kapolres Banjar, AKBP M. Ifan Hariyat kepada awak media yang bertugas di Posko Pengaman Lalulintas Polres Banjar.
Tak salah memang, lautan manusia yang hadir dalam pelaksanaan haul ini, merupakan bukti kerinduan jemaah terhadap Haul Abah Guru Sekumpul, yang notabenenya sudah 2 tahun sebelumnya ditiadakan.