TERAS7.COM – Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Sabtu (05/05), melaksanakan peletakan batu pertama, sebagai pertanda dimulainya pembangunan gedung kampus baru Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al-Banjari, di Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Barito Kuala (Batola).
Peletakan batu pertama itu disaksikan oleh Bupati Batola Hj Noormiliyani AS, pihak yayasan, rektor, dekan, dosen, serta civitas akademika Uniska.
Sahbirin Noor menyampaikan terima kasih kepada pihak yayasan dan seluruh civitas akademika yang berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM melalui perguruan tinggi dengan membangun infrastruktur.
“Keberhasilan pembangunan gedung kampus ini tidak lepas dari peranserta masyarakat,” ujarnya.
Ia menyatakan, akan mendukung semampunya. Sebab sebagaimana diakui Sahbirin, dia sendiri merupakan alumni dari perguruan ini.
“Saya sangat bangga apabila almameter saya mempunyai kemajuan. Saya berharap dengan adanya kampus baru ini bisa membuat suasana belajar dan aturan pendidikan bisa lebih nyaman dan lebih baik lagi,” ucapnya.
Selaku alumni, Sahbirin mengaku memiliki rasa bangga terhadap almamater jika bekas perguruannya akan melahirkan alumnus-alumnus yang berhasil.
“Saya yakin apa yang diharapkan Uniska baik yayasan maupun rektorat bisa terkabul,” katanya.
Bupati Batola Hj Noormiliyani berharap, keberadaan gedung kampus baru universitas-universitas di kawasan Batola dapat menjadi pintu gerbang bagi masuknya investor pendidikan di Batola.
“Masih banyak lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk fasilitas pendidikan,” papar mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel itu.
Pihak Yayasan Uniska, Gusti Irhamni mengungkapkan, untuk realisasi pembangunan saat ini sudah dipasang pondasi.
Pertama yang dibangun gedung utama yang dinamai Gedung Paman Birin dengan anggaran Rp7 miliar.
Rektor Uniska Abdul Malik membeberkan, Uniska memiliki 21 program studi dengan kualitas keseluruhan program studi yang lama sudah terakditasi, bahkan sudah mencapai akreditasi B.
Malik menjelaskan, PTS tidak bisa disamakan dengan PTN. Baginya perguruan tinggi yang didirikan oleh masyarakat dalam pembangunan dianggapnya sulit.
Akan tetapi harapannya Uniska bisa menyamai PTN di Banjarmasin dengan kualitas yang diluluskan.
Dengan kehadiran PTS baru dari tahun ke tahun Malik menyatakan tetap menjaga kualitas agar lulusan Uniska tidak kalah bersaing dengan PTS lainnya.