Klarifikasi Dugaan Penumpukan Logistik
TERAS7.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, sampaikan klarifikasi terkait video dugaan penumpukan logistik bantuan banjir yang sempat tersebar di media sosial.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Banjar langsung menggelar teleconference bersama awak media, dipimpin langsung oleh Sekda Kabupaten Banjar HM Hilman, Didampingi Dandim 1006/Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto dan Kalak BPBD Kabupaten Banjar Irwan Kumar, Kamis (21/01) malam.
“Sebagaimana kode etik jurnalistik berita harus berimbang, sedangkan berita yang beredar hanya berdasarkan keterangan salah satu pihak,” ujarnya.
Ia berharap dalam suasana musibah banjir yang masih melanda Kabupaten Banjar ini, bisa tercipta kondisi dan situasi yang kondusif.
“Saat ini kita fokus untuk saling membatu meringankan beban saudara kita yang tertimpa musibah banjir,” harapnya.
Kalak BPBD Kabupaten Banjar Irwan Kumar pada kesempatannya menyampaikan, saat sidak yang dilakukan oleh ketua DPRD Kabupaten Banjar M Rofiqi bersama masyarakat dan wartawan, dirinya sedang tidak ada ditempat, usai menyambut kedatangan Menko PMK yang berkunjung sekaligus meninjau posko pengungsian korban banjir.
“Pada tahun 2021 terjadi bencana dengan status siaga bencana, meningkat menjadi Status Tanggap Darurat sejak 11 Januari sampai 31 Januari. Untuk menolong masyarakat yang terdampak banjir kami menyediakan logistik dengan menggunakan dana dari pemerintah daerah dan juga dari BNPB yang mana ini digunakan untuk membeli logistik,” ujranya.
Tidak Ada Penumpukan Logistik
Ia melanjutkan, logistik yang ada di kantor diduga penumpukan itu adalah tidak benar.
“Itu bukan penumpukan, telor yang baru datang itu jumlah 2 ton atau sekitar 240 kilogram, tidak ada telor busuk, baru datang dan sebagian sudah kita salurkan,” tambahnya.
Irwan Kumar menjelaskan, untuk titik penyaluran bantuan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh camat dan Kepala Desa atau pembakal, agar bagaimana penyaluran bantuan bisa tepat sasaran.
“Ini Camat Martapura Timur yang pertama menerima, ini ada pak Camat, memang ada, Kertak Anyar juga ada dengan Camat, sama dapur umum seperti di Al-qaromah. Ini logistik ke Desa Bincau juga ada, Sungai Pinang juga ada,” tegasnya sambil menunjukan bukti berita acara penyerahan bantuan.
Sedangkan inpentaris dapur atau peralatan masak,ia juga mengelak adanya dugaan penumpukan, yang mana sadang dilakukan pembersihan untuk disalurkan ke dapur-dapur pengungsian.
Kemudian untuk perahu yang dianggap tertumpuk, Irwan Kumar mengatan bahwa pihaknya baru selesai melakukan evakuasi.
Tidak benar apa yang disampaikan, kami tidak ada penumpukan, semestinya hari ini kami sudah mengantar (logistik) namun, karena ada kesibukan jadi sebagian saja yang kita salurkan hari ini, besok kita lanjut lagi,” tekannya.
Perlu Adanya Pusat Informasi
Sementara Dandim 1006/Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto, menyampaikan rasa bangga dan terharu menanggapi informasi yang tersebar di tengah relawan yang saling berbagi informasi.
Namun ia menyayangkan tidak adanya pusat koordinasi terpadu.
“Perlu adanya pusat informasi yang akan dilakukan koordinasi, agar bantuan dan evakuasi bisa tepat sasaran,” ucapnya.
Ia menilai, saat ini belum adanya kerjasama sinergitas antar pemerintah, TNI dan Polri, serta petugas dan relawan dilapangan, yang mana masih berjalan sendiri-sendiri.
“Alangkah indahnya seluruh sumberdaya yang ada (Pemerintah Daerah, TNI dan Polri, Petugas dan Relawan) ini menjadi satu kekuatan untuk membantu masyarakat dan tepat sasaran,” pungkasnya.