TERAS7.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sambangi “Rumah Banjar” atau gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan, di Kota Banjarmasin. Kamis (08/06/2023).
Kedatangan rombongan BEM FKIP ULM ini bermaksud untuk melakukan audiensi dengan DPRD Kalsel tentang adanya isu penghapusan tenaga guru honorer.
Dimana seperti diketahui, di era globalisasi saat ini, sektor pendidikan dituntut untuk mampu berperan penting dalam mencerdaskan masyarakat dan bangsa, serta mendukung peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, namun disatu sisi dihadapkan dengan banyaknya permasalahan di dunia pendidikan.
Menanggapi hal tersebut Ketua Komisi IV H. M. Lutfi Saifuddin mengatakan, masalah pendidikan ini menjadi perhatian semua pihak, terutama tentang keresahan para guru honorer.
Apalagi kata Lutfi, adanya putusan dari Pemerintah Pusat tentang penghapusan honorer yang nantinya akan digantikan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
“Kami berharap bahwa penghapusan ini diiringi juga dengan pengangkatan otomatis para guru honorer ini sebagai PPPK yang tidak melalui seleksi dan sebagainya, agar ini bisa menjadi jawaban dari keresahan masyarakat khususnya dari guru-guru honorer,” jelasnya.
Menurut Lutfi, tugas yang paling penting sekarang adalah mempersiapkan generasi muda menghadapi pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena perubahan struktur usia penduduk (Bonus Demografi) ini sangat terkait dengan dunia pendidikan agar bisa menciptakan generasi muda yang memenangkan persaingan.
“Melalui dunia pendidikan ini, dasar menjadi pondasi agar menciptakan generasi – generasi digital talens yang mampu melaksanakan tugas dengan baik pada saatnya nanti,” harapnya.
Disamping itu, Politisi Partai Gerindra mengingatkan bahwa kebutuhan guru di Kalimantan Selatan saat ini bukan pada guru guru umum saja tetapi kepada guru yang produktif.
“Semoga nanti nya lulusan kejuruan atau fakultas kejuruan lain yang mau mengisi formatur guru di Sekolah Menengah Kejuruan, sehingga kebutuhan akan guru produktif di SMK terpenuhi,” tandasnya.