TERAS7.COM – Setelah 6 bulan lamanya warga mengeluhkan jalan rusak parah hingga sering digenang banjir, kini Proyek Jalan Trans Kalimantan Jalan Ahmad Yani di Keluarah Landasan Ulin Selatan Kota Banjarbaru menuju Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut, sudah nyaman dilalui roda dua dan empat.
Dari pantauan yang dilakukan awak media ke lokasi tersebut, nampak jalan penghubung antar kabupaten kota menuju Pelaihari, Tanah Bumbu dan Kota Baru ini sangat lampang dilalui oleh pengguna jalan.
Kepada media, Maria Warga Pangayuan Kelurahan Landasan Ulin Selatan mengatakan, kondisi jalan yang sudah mulus dan lebar ini sangat berdampak baik bagi semua masyarakat, dimana sebelumnya 6 bulan lamanya jalan dengan panjang 6 Kilometer tersebut mengalami rusak parah, bahkan sering digenang banjir.
Tentu saat itu sangat mengganggu masyarakat, tidak hanya masyarakat pengguna jalan namun juga warga sekitar dalam kegiatan sehari-hari, seperti anak-anak berangkat sekolah, warung-warung, debu, becek menjadi keluhan utama mereka.
“Waktu itu kita juga sempat melakukan demo, karena pengerjaan sempat alot juga kan, kita duga tidak sesuai kontrak perjajiannya,” jelasnya.
Namun, setelah sekian lama bersabar, warga pun merasa senang dengan jalan yang sudah selesai pengerjaan dan lempang dilalui oleh masyarakat.
“Alhamdulillah sekarang jalannya sudah bagus, luas, orang markir enak, jadi respon masyarkat senang, Jalannya sudah enak dijalani dan risiko banjir itu sudah tidak ada, karna jalannya juga ditinggikan,” terangnya.
PPK 1.1 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Mirnasari Daulay mengatakan, total ruas jalan yang diperbaiki ada 3 ruas. Diantaranya ruas sepanjang Liang Anggang sampai batas Kabupaten Tanah Laut.
Selanjutnya 2 ruas lainnya dari perbatasan Liang Anggang kabupaten Tanah Laut sampai Bati-Bati yang masuk dalam segmen 1. Terakhir ruas jalan Bati-Bati hingga perbatasan Kota Pelaihari di segmen 2.
“Nilai kontrak Seksi sepanjang Liang Anggang sampai batas Kabupaten Tanah Laut itu 41 Miliar. Kemudian pada segmen 1 dan 2 itu 32 Miliar rupiah,” Rinci Mirna.
Selama masa pengerjaan Mirna menjelaskan telah memakan waktu kurang lebih 5 bulan. Namun lantaran diberi kesempatan bekerja di masa denda, pengerjaan ruas jalan dari segmen 1 dan 2, pengerjaannya jadi 6 bulan. Sementara pengerjaan dari sepanjang Liang Anggang sampai batas Kabupaten Tanah Laut itu 7 bulan.
“Kurang lebih segitu,” cetusnya.
Lanjut Mirna merincikan, ketinggian badan jalan yang dibangun sekitar 50 sampai 60 cm dari muka perkerasan sebelumnya.
Perbaikan jalan dilakukan karena lokasi itu merupakan lokasi yang terdampak cukup parah akibat banjir, sehingga dilakukan peninggian badan jalan.
“Diharapkan agar akses tetap bisa dilewati. Apabila terjadi banjir lagi dapat memudahkan evakuasi warga di sekitar lokasi,” jelasnya.
“Kemarin kami hanya peninggian badan jalan saja,” sambungnya.
Mirna menukas, penanganan jalan nasional berdasarkan kondisi dan umur rencana yang akan di programkan.
Masing-masing lokasi berbeda sesuai kebutuhan dan alokasi yg tersedia.
Selanjutnya PPK Perencanaan Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Agung Satrio Utomo menerangkan, Khusus jalan nasional di Kabupaten Tanah Laut menggunakan teknologi CTRB dan preventif sedangkan Kabupaten Tanah Bumbu menggunakan teknologi bahan Aspal Karet.