TERAS7.COM – Permainan tradisional ‘balogo’ atau logo masih banyak diminati pemuda dan remaja di Nagara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Terlebih pada saat musim air sungai pasang atau sebutan masyarakat lokal ‘banyu dalam’ .
Hampir setiap hari remaja di Desa Habirau Tengah membuat mainan logo ini. Mereka menggunakan dapur khas Nagara dan kaleng kental manis bekas untuk membuat cetakannya.
Miftah Farid (28) pemuda Habirau Tengah, Kecamatan Daha Selatan (Nagara), yang masih ulet bermain logo ini mengatakan, bahan untuk membuat logo ini merupakan bahan daur ulang dari plastik bekas seperi botol oli, bekas botol balsem, dan plastik alot lainnya seperti ‘dadampar’.
“Untuk membuat satu logo diperlukan waktu 2 jam, dari pembakaran, pressing dengan besi yang diolesi minyak goreng agar logo padat tidak berrongga, supaya tidak mudah pecah saat di mainkan,” ujarnya kepada teras7.com, Sabtu (22/02).
Ia melanjutkan, setelah matang logo akan dihaluskan menggunakan pecahan kaca atau ampelas, agar hasil maksimal. Cetakan kaleng bekas kental manis ditumbuk supaya alas logo memiliki sudut lengkung seperti tempurung kelapa.
“Nanti Ketika dimainkan alas lengkung tersebut membuat logo melesat kencang di atas tanah datar,” jelasnya.
Meskipun lapangan untuk bermain logo tidak ada karena tanah luas digenangi air, remaja Nagara Kabupaten HSS memanfaatkan jalan beraspal di jam malam untuk bermain ‘balogo’.
Untuk menjaga kelestarian budaya ‘balogo’, sering kali masyarakat lokal melaksanakan perlombaan pertandingan, hingga pertandingan persahabatan antar kampung, sebari menjalin kekerabatan antar desa satu dengan desa yang lain.