TERAS7.COM – Bupati Banjar, H. Khalilurrahman Serahkan bantuan untuk korban bencana alam angin puting beliung di Desa Sungai Bangkal, Kecamatan Sungai Tabuk, pada Senin (7/12).
Bantuan yang diserahkan ini berupa uang tunai dengan masing-masing nominal untuk rusak berat sebesar 1,5 juta rupiah, rusak sedang 1 juta rupiah dan rusak ringan sebesar 500 ribu rupiah.
Bupati Banjar yang akrab disapa Guru Khalil ini menyampaikan turut prihatin atas terjadinya musibah yang menimpa masyarakat Desa Sungai Bangkal yaitu angin puting beliung, dan berharap musibah ini tidak terjadi lagi.
“Alhamdulillah hari ini kami bersama rombongan Forkopimda Banjar melihat secara dekat apa yang terjadi di Desa Sungai Bangkal ini yaitu terjadinya angin puting beliung. Kami sekaligus menyerahkan bantuan ala kadarnya untuk membantu korban yang tertimpa musibah, mudah-mudahan musibah ini tidak terjadi lagi,” ucapnya.
Sementara itu Camat Sungai Tabuk, Ahmad Rabani mengatakan ada 23 rumah yang terkena musibah, yakni 5 rumah rusak berat, 5 rumah rusak sedang, dan 13 rumah rusak ringan dengan 77 jiwa.
“Dari hari pertama 3 desember lalu, sudah mendapat bantuan dari BPBD, kemudian jum’at kemarin bantuan dari Dinas Sosial, dan hari ini kami dapat bantuan dari Baznas yang diserahkan langsung oleh Bupati Banjar”, katanya.
Rabani berharap dengan adanya bantuan ini semoga masyarakat yang terkena musibah angin puting beliung, bisa membangun rumahnya kembali.
Kabupaten Banjar beberapa waktu ini memang dilanda curah hujan tinggi atau hujan deras, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hal ini terjadi akibat fenomena La Nina yang melanda Indonesia sejak Oktober 2020 yang lalu.
La Nina adalah anomali pada suhu muka air laut di Samudera Pasifik yang berakibat aliran udara basah yang kuat dari arah Samudera Pasifik bagian tengah ekuator menuju kepulauan Indonesia yang kemudian mengakibatkan peningkatan curah hujan tinggi dan dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, hujan es, dan angin puting beliung.
Menurut pantauan dan informasi BMKG cuaca ekstrem akibat fenomena La Nina ini diperkirakan akan berlangsung hingga puncaknya pada Februari 2021.