TERAS7.COM – Pasangan Calon Bupati Balangan H Ansharuddin dan Calon Wakil Bupati Nor Iswan (ANIS) menjadi korban kampanye hitam atau black campaign dalam Pilkada Balangan.
Telah beredar selebaran propaganda negatif yang disinyalir telah banyak diedarkan di wilayah Balangan. Selebaran itu secara terbuka dan masif baik di sebar dalam bentuk selebaran.
Menanggapi hal tersebut, pasangan Cabup-cawabup Balangan nomor urut 1 H Abdul Hadi dan H Supiani (HAS), melalui sekretaris tim pemenangan HAS, Saiful Arif, menegaskan kalau serangan tersebut bukan berasal dari pasangan HAS.
“Saya selaku sekretaris tim pemenangan HAS, menyikapi isu dan berita di salah satu media online terkait black campaign yang ditujukan ke salah satu paslon, maka dengan ini menyatakan bahwa kami tidak pernah mengarahkan atau memberikan instruksi melakukan kegiatan tersebut,” ucap Saiful Arif, Kamis (03/12/20).
Kami juga mengklarifikasi, lanjut Saiful Arif, bahwa kami juga korban karena secara tersirat tuduhan pelaku tentunya diarahkan kepada kami, dengan ini kami juga mengutuk keras terhadap perbuatan tersebut karena telah melanggar ketentuan.
Menanggapi kejadian tersebut, Pasangan H Abdul Hadi – H Supiani (HAS), melalui Sekretaris tim Pemenangan HAS, Saiful Arif, menegaskan kalau serangan tersebut bukan berasal dari pasangan HAS.
Saiful Arif menegaskan, HAS menyatakan tidak pernah mengarahkan atau memberikan instruksi untuk melakukan kegiatan tersebut Juga mengklarifikasi bahwa HAS juga menjadi korban karena secara tersirat tuduhan pelaku tentunya diarahkan kepada HAS.
Saya menghimbau kepada pendukung dan simpatisan HAS, serta seluruh elemen masyarakat agar jgn terpancing dan terprovokasi berita-berita yang beredar, dan bisa berpikir logis atas kejadian ini.
“Tentunya kita sama-sama mengharapkan pemilu damai tercipta di Kabupaten Balangan,” pungkas Saiful Arif.
Sementara itu, sang cabup nomor urut 1, H Abdul Hadi, mengajak semua masyarakat untuk berhati-hati dengan selebaran yang menyerang pasangan ANIS.
“Hati-hati dengan selebaran yang menyerang ANIS. Ini perlu disikapi, karena kita pesaing pada Pilkada ini. Maka akan mudah bagi kita sebagai tertuduh melakukannya, tolong cari siapa pelakunya,” ucap Abdul Hadi.