TERAS7.COM – Perwakilan RT/RW, tokoh masyarakat dan warga Kelurahan Sekumpul yang hadir dalam Forum Konsultasi Publik tentang Perencanaan DED Revitalisasi Sistem Jaringan Saluran Drainase Kawasan Sekumpul yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar di Aula Mahabbah, Komplek Ar-Raudhah, Kelurahan Sekumpul pada jumat malam (21/12), sepakat menyetujui rencana pemerintah Kabupaten Banjar untuk menata ulang saluran drainase yang ada di Kawasan Sekumpul, utamanya ada di sepanjang Jalan Sekumpul.
Forum Konsultasi Publik ini dihadiri oleh Bupati Banjar H. Khalilurrahman, Kepala Dinas PUPR Mokhammad Hilman, Kepala Dinas Kesehatan Ikhwansyah, Kepala Dinas Kominfo H. Farid Soufian, Camat Martapura Ahmad Junaidi dan Lurah Sekumpul Gusti Marhusin.
Dalam Forum Konsultasi Publik ini, Hilman Kepala Dinas PUPR memaparkan, solusi yang dimiliki oleh Dinas PUPR untuk menangani genangan air yang sering terjadi di Jalan Sekumpul pada saat terjadi hujan deras, yang berakibat tidak mampunya drainase yang ada untuk menampung air yang datang dari wilayah hulu seperti Sungai Ulin dan Jalan Pendidikan.
“Genangan air di Jalan Sekumpul ini mulai dari Gang Keluarga sampai dengan Alfamart di Sekumpul Ujung, kira-kira sekitar 450 meter. Selain di Jalan Sekumpul, genangan air juga membanjiri pula permukiman warga yang berada lebih rendah dari Jalan Sekumpul,” ujarnya.
Hilman menjelaskan, air genangan tersebut datang dari daerah Sekumpul Raya dan Sungai Ulin yang konturnya lebih tinggi, dimana beda ketinggiannya dengan Jalan Sekumpul mencapai 30 meter dan hanya memiliki 2 saluran pembuangan air, yaitu pada 2 lubang saluran yang berada tepat di bawah saluran Irigasi Riam Kanan di wilayah Sungai Paring dan Pintu Air, Tanjung Rema Darat.
“Karena itu, kita mendesain sebuah sistem drainase menggunakan pipa-pipa yang di tanam di bawah tanah yang mampu mengalirkan air dalam jumlah besar, sekaligus menjaga kualitas air dan mampu membersihkan salurannya sendiri, dengan menggunakan energi air yang mengalir dalam saluran tersebut,” jelasnya.
Untuk mewujudkan desain ini, ia melanjutkan, PUPR memerlukan pelebaran jalan hingga mencapai lebar minimal 13 meter dari Jalan Aspal sekarang, yang mana sekarang lebarnya baru 7 meter.
“Disana kita akan membangun sistem drainase di bawah tanah yang tertutup sehingga di bagian permukaan jalan dikiri-kanannya bisa jadi area pejalan kaki dan fasilitas lain,” paparnya.
Ia juga menerangkan, bahwa desain tersebut dirancang menggunakan perhitungan komputer bersama oleh konsultan dengan beberapa parameter seperti curah air hujan terjadi, luas wilayah yang ikut menyumbang genangan air dan kontur wilayah di Kawasan Sekumpul, serta informasi dari warga masyarakat di Sekumpul, sehingga menghasilkan desain yang dipaparkan sekarang.
PUPR merencanakan, tepi jalan Sekulpul akan ada saluran inlet atau masuknya air untuk yang berada di permukaan jalan, yang mana sesuai rencana sistem tersebut bisa bertahan hingga waktu 50 tahun dengan genangan hanya terjadi 2 kali selama 1 tahun, dengan ketinggian genangan 30 cm itu pun hanya menggenang selama 2 jam.
“Nanti dengan desain yang kami buat ini, air yang menggenang di Jalan Sekumpul dan sekitarnya akan di buang ke Pintu Air,” ucapnya.
Selain itu, menurut Kepala Dinas PUPR, desain ini juga dirancang untuk menguraikan kemacetan yang terjadi di Kawasan Sekumpul melalui pelebaran jalan sehingga nantinya Jalan Sekumpul bisa dilalui oleh dua truck yang berselisihan tanpa menimbukan kemacetan seperti sekarang.
“Makanya kami memerlukan pelebaran jalan hingga 13 meter, jadi memerlukan tambahan 3 meter masing-masing disisi jalan dari jalan yang ada sekarang,” tambahnya.
Kepala Dinas PUPR membeberkan, pengerjaan fisik akan di mulai di kawasan Pintu Air, Tanjung Rema Darat pada tahun 2019 karena Dinas PUPR ingin membangun hilir dulu sebelum membangun bagian hulu yang ada di Jalan Sekumpul.
“Untuk pelaksanaan pembangunan fisik di Sekumpul baru bisa dilaksanakan tahun 2020. Karena itu untuk tahun 2019 fokus kami adalah membebaskan tanah yang terkena dampak pada rencana pembangunan ini,” ungkapnya.
Bupati Banjar yang akrab disepa Guru Khalil pun mengajak seluruh masyarakat Sekumpul agar mendukung program pemerintah Kabupaten Banjar yang dikerjakan oleh Dinas PUPR untuk mempercantik Kawasan Sekumpul sebagai ikon kota Martapura
“Memang ada yang dikorbankan dari setiap kebijakan pemerintah, tapi tak ada salahnya kita sedikit mengalah untuk kepentingan umum, anggap saja menjadi amal jariyah selama Sekumpul dikunjungi oleh masyarakat banyak dari seluruh dunia. Tapi pemerintah Kabupaten Banjar siap memberikan kompensasi akibat dari pelebaran ini. Apalagi Sekumpul terkenal sebagai kawasan elit di Kota Martapura, karena itu harus tampil yang terbaik,” pungkasnya.