TERAS7.COM – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Banjar kembali menggelar video teleconference update perkembangan kasus Covid-19 pada Kamis (25/6).
Jubir GTPP Covid-19 Banjar, dr. Diauddin mengungkapkan terjadi peningkatan jumlah kasus positif yang signifikan disamping penambahan jumlah pasien yang sembuh.
“Hasil swab yang kita kirim 16 Juni kemarin baru keluar hari ini. Karena itu kasus cukup meningkat menjadi 327 kasus, 258 diantaranya masih dalam perawatan. Jumlah yang sembuh juga melonjak menjadi 53 orang,” ungkapnya.
Dari penambahan kasus ini, Kepala Dinkes Banjar ini mengungkapkan penyebaran Covid-19 sudah mencapai semua lini, terbukti dengan beberapa pejabat dan staf di instansi pemerintahan yang tertular.
“Kalau ada yang terinfeksi di suatu instansi, untuk yang kerja berbeda ruangan dengan yang bersangkutan kita rapid tes saja. Kalau satu ruangan langsung kita ambil tes swab. Hasil ini menunjukkan kita masih jauh dari new normal, makanya kami mengingatkan agar masyarakat jangan euphoria dengan pelonggaran yang sudah dilakukan,” sebutnya.
Diauddin menambahkan Pemerintah Pusat saat ini sedang menggodok revisi pedoman penanganan pasien Covid-19 berdasarkan pedoman terbaru dari WHO dan mulai diterapkan di berbagai negara seperti Singapura dan Malaysia.
“Jadi pasien dikatagorikan sembuh dan bisa dipulangkan dari rumah sakit setelah melewati 10 hari isolasi untuk yang tidak bergejala dan 10 hari plus 3 hari untuk yang bergejala. Selain itu cukup 1 kali swab test, tidak perlu lagi melakukan swab test kedua, karena diketahui bahwa virus sudah mati jika melewati masa isolasi dan kecil kemungkinannya menularkan ke orang lain. Mudahan dalam waktu dekat segera diadopsi dan diterapkan,” ungkapnya.
Hal ini sangat positif sebut Diauddin, karena tidak ada lagi ketidakjelasan sampai kapan isolasi dilaksanakan sehingga kesehatan mental pasien tetap baik dan juga mempercepat penanganan di rumah sakit.
Sementara itu Sekda Banjar sekaligus Wakil Ketua GTPP Covid-19 Banjar, HM. Hilman mengungkapkan mayoritas kecamatan di Kabupaten Banjar termasuk zona merah.
“Ada 16 kecamatan yang ada pasien terkonfirmasi positif, 1 kecamatan masuk zona kuning karena ada warga bersangkutan yang berstatus PDP dan ada 3 kecamatan yang termasuk zona hijau,” bebernya.
Kecepatan penularan Covid-19 sendiri lanjut Hilman melebihi kemampuan tracking dan tracing sehingga sering kali hasil tes swab yang dikirim ke Gugus Tugas Provinsi Kalsel sering kali terlambat keluar.
“Kita juga sudah bertahap melakukan pelonggaran atas beberapa pembatasan yang dilakukan akibat status tanggap darurat bencana non alam Covid-19. Kita juga mendapatkan banyak permohonan rekomendasi izin pelonggaran. Gugus Tugas tetap melakukan monitoring dan evaluasi, jika terjadi peningkatan akan kami lakukan penutupan kembali,” terangnya.
Untuk titik yang tingkat kepatuhannya rendah, Gugus Tugas lanjut Hilman melakukan rapid test untuk mengetahui sejauh mana penularan pada titik yang tingkat kepatuhannya rendah tersebut.
“Pada Rabu (24/6) kemarin kita sudah melaksanakan pembagian Jaring Pengaman Sosial berupa uang tunai sebesar 200 ribu rupiah pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 8 kecamatan yang sudah siap melaksanakannya. Dananya 100 ribu rupiah berasal dari bantuan APBD Provinsi dan 100 ribu rupiah dari bantuan APBD Kabupaten. Pembagian sendiri kita lakukan bertahap, targetnya hanya 500 KPM perhari karena alasan penerapan protokol kesehatan,” jelasnya.