TERAS7.COM – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Banjar kembali mengupdate perkembangan kasus penyakit yang berasal dari Negeri Tirai Bambu ini pada Senin (6/7).
Jubir GTPP Covid-19 Banjar, dr. Diauddin mengungkapkan total ada 376 kasus positif di Bumi Serambi Mekkah dengan total yang dirawat 275 orang, sembuh 81 orang dan meninggal 20 orang.
“Dari 275 orang yang dirawat itu tinggal 28 orang yang di opname, sisanya sehat. Sementara jumlah PDP ada 42 orang, terdiri atas pasien yang dicurigai Covid-19 karena hasil rapid tes reaktif dan pasien yang saat di rontgen menunjukkan gejala khas. Pasien PDP tersebut masih menunggu hasil swab yang baru keluar rata-rata lebih dari 10 hari. Memang keterlambatan keluarnya hasil swab ini menjadi kendala kita,” ungkapnya.
Dari kasus positif tersebut, total ada 65 petugas medis yang dinyatakan positif, terdiri atas 18 petugas medis di RSUD Ratu Zalecha Martapura dan 47 petugas media yang tersebar di berbagai puskesmas di Kabupaten Banjar.
“Itu belun termasuk petugas media di rumah sakit swasta. Kalau yang reaktif dari rapid test jumlahnya lebih banyak lagi, misalnya di RSUD Ratu Zalecha saja ada 70 orang, tentu saja akan mengurangi tenaga kita. Tapi tetap pelayanan publik di rumah sakit dan juga puskesmas akan tetap berjalan walau akan ada pengurangan jam kerja, tak sampai ada penutupan,” terang Diauddin.
Kadinkes Banjar ini melanjutkan ada anekdot menarik di kalangan tenaga medis, yaitu mereka merasa senang dan gembira saat dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
“Mereka senang karena akhirnya bisa istirahat setelah menjalani tekanan mental bekerja di ruang isolasi. Kondisi tenaga medis kita yang positif juga sehat, tak ada seperti di tempat lain yang meninggal,” bebernya.
Pusat karantina terpusat yang disiapkan Pemprov Kalsel beberapa waktu ini terkadang penuh, sehingga Pemprov kata Diauddin akan membuka pusat karantina baru, salah satunya adalah asrama haji yang mampu menampung lebih dari 1000 orang.
“Kita juga sudah menyiapkan pusat karantina untuk pasien positif Covid-19 di tempat kita. Hari ini baru saja kita membuka pelatihan bagi petugas medis untuk karantina yang berada di Guest House Sultan Sulaiman. Kita sudah menyiapkan alur masuk dan keluar, termasuk tenaga laboratoriun untuk melakukan swab disana serta penampungan limbah medis sementara,” katanya.
Petugas medis yang menjadi relawan di pusat karantina kata Diauddin mayoritas diambil dari tenaga kesehatan yang berada di puskesmas.
“Kemarin yang mendaftar 16 orang, ketika dipanggil sebagian besae tak datang, yang siap bertugas pun cuma 1 orang. Lalu kita tawarkan ke tenaga kesehatan di Puskesmas, terkumpul 10 orang yang menjalani pelatihan dan masih kita cari lagi sambil berjalan,” ujar Diauddin.