TERAS7.COM – Pandemi Covid-19, berdampak pada layanan-layanan yang tidak optimal di segala bidang, termasuk layanan perpustakaan di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Barito Kuala (Batola).
“Sampai saat ini, layanan perpustakaan belum bisa optimal,” ungkap Plt Kepala Dinas Perpustakan dan Kearsipan Kabupaten setempat, Suyud Sugiono.
Ditambahkan Suyud, selama masa tanggap darurat nasional Covid-19 ini, jumlah pengunjung menurun drastis.
“Kita tetap buka, tetapi tidak banyak yang berkunjung. Mungkin karena anak-anak sekolah sedang diliburkan, karena proses pembelajaran yang dilakukan saat ini melalui metode dalam jaringan online di rumah masing-masing,” tuturnya.
Suyud, yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Politik dan Pemerintahan Setda Batola ini mengatakan, ketidakoptimalan layanan ini juga berlaku pada layanan perpustakaan keliling yang dimiliki Kabupaten Batola.
“Untuk menghindari kerumunan di masyarakat, kami selaku pihak perpustakaan Batola, juga terpaksa harus menghentikan sementara layanan perpustakaan keliling,” ucapnya.
Ia berharap, pandemi Covid-19 ini agar cepat berakhir, sehingga seluruh aktivitas-aktivas yang memberikan manfaat kepada masyarakat bisa segera pulih seperti sedia kala.
Pada kesempatan yang sama, tutur Suyud, ke depan pihaknya berencana melaksanakan program perpustakaan berbasis keperluan masyarakat.
“Melalui program perpustakaan berbasis keperluaan masyarakat, nantinya kita berencana mendatangkan pakar-pakar yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing,” timpalnya.
Suyud mencontohkan, misalnya di perpustakaan sedang banyak diminati buku pertanian tentang tanaman hidroponik, atau cara menanam dan manfaat bertani tanpa tanah, maka pihaknya akan mendatangkan ahli atau petugas yang memiliki kompoten untuk menjadi pembicara bagi anggota perpustakaan atau masyarakat yang berminat.
“Ahli-ahli itu bisa didatangkan dari dinas terkait, atau bisa juga dari luar. Tapi yang jelas harus memiliki kompeten di bidangnya,” sahutnya.
Tak hanya itu, jika pandemi Covid-19 telah berakhir, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga berencana mendatangkan penulis-penulis terkenal yang sudah memiliki nama di bidang kepenulisan, untuk memberikan semacam workshop atau atau pelatihan menulis bagi penulis-penulis di kabupaten yang berjuluk Bumi Ije Jela ini.
Pasalnya menurut Suyud, membaca dan menulis adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling berkaitan dan sama-sama saling memerlukan satu sama lain.
“Selama pandemi Covid-19 ini, kita jadi lebih sering melakukan aktivitas bersih-bersih di perpustakaan, dan menata ulang kembali buku-buku pada tempatnya, sehingga memudahkan pengunjung untuk mencari buku-buku yang ingin dibaca,” pungkasnya.