TERAS7.COM – Pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan mengakibatkan berkurangnya peserta Properda (Program Penilaian Kinerja Perusahaan) tahun 2019, tercatat hanya 26 Perusahaan ikut serta dalam Properda kali ini. Senin (28/12).
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana kepada jurnalis Teras7.com seusai kegiatan penyerahan penghargaan Properda 2019 yang diselenggarakan diakhir tahun 2020 ini.
“Alhamdulillah peserta Properda 2019 ini ada 26 perusahaan, memang agak berkurang, dikarenakan pandemi Covid-19 ini anggaran kita terbatas, sehingga untuk pengawasan serta pemantauan perusahaan juga terbatas,” ujar Hanifah.
Selain dikarenakan pandemi, Hanifah mengungkapkan bahwa pihaknya juga terlibat dalam Propernas, tercatat didalamnya ada 56 perusahaan, yang mana secara operasional itu juga menggunakan anggaran DLH Kalsel.
Hanifah mengatakan dari 26 perusahaan tersebut hanya 1 perusahaan yang mendapatkan raport merah, dan 2 perusahan mendapatkan raport hijau, sisanya 23 perusahaan mendapatkan raport biru.
“Dari 26 perusahaan Properda, ada 1 perusahaan masuk merah, dalam artian belum melakukan update pelaksaan pengelolaan lingkungan hidupnya,” ucapnya.
“Kemudian, ada 2 Hijau, yaitu dari PT Arutmin Indonesia LPLCT, dan PT Antang Gunung Meratus, dan ada 23 Perusahaan yang biru, semoga kedepannya bisa meningkat lagi kinerja perusahaan tersebut,” tambahnya.
Menurut Hanifah, pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan pengawasan, khususnya kepada perusahaan yang masih mendapatkan merah agar bisa lebih baik lagi.
“Kita juga akan terus menerus melakukan pembinaan dan pengawasan, khususnya yang mendapat merah akan kita tindak lanjuti dan pembinaan lebih lanjut, sehingga bisa keluar dari zona tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu perusahaan yang mendapatkan hijau, PT Antang Gunung Meratus yang diwakili oleh Daniel Siregar mengatakan bahwa ini kali kedua perusahaannya mendapatkan apresiasi tersebut.
“Sebelumnya di tahun 2016 sudah pernah dapat hijau, jadi ini kali kedua kami dapat hijau, dan untuk ditingkat nasional kami sejak tahun 2011 sudah mendapat biru,” ujar Daniel.
Daniel mengatakan bahwa untuk mendapatkan hijau bukanlah hal yang mudah berbagai upaya terus dilakukan oleh perusahaannya demi memenuhi kriteria.
“Untuk mendapat hijau itu bukan hal yang gampang, upaya terus menerus kami lakukan untuk memenuhi kriteria dari 8 item Permen LH nomor 03 tahun 2014,” ungkapnya
“Yang kami lakukan yaitu membentuk sistem manajemen lingkungan yang sudah memanajemen 8 item Permen LH nomor 03 tahun 2014,” tambahnya.
Daniel membeberkan upaya yang mereka tonjolkan di Properda kali ini adalah konservasi hayati terhadap Bekantan yang merupakan hewan endemik Kalimantan yang hampir punah.
“Yang paling kami tonjolkan di properda 2019 ini ialah konsverasi hayati, yang mana kami ini salah satu yang sangat konsen terhadap konservasi bekantan,” bebernya.
Dikatakan Daniel, bahwa target mereka yang lain ialah restorasi lahan habitat Bekantan yang sudah rusak akibat kebakaran hutan pada musim kemarau, dan sekarang restorasi tersebut sudah mencapai 74 hektar dari target 95 hektar.
“Targetnya 95 hektar dan sekarang ini sudah tercapai 74 hektar, harapannya bekantan hewan endemik kalimantan yang sudah mulai punah bisa bertambah lagi karena sudah ada habitatnya,” kata Daniel.
Dalam kegiatan ini hadir juga Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar yang mewakili Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor yang berhalangan hadir.
Roy berharap agar perusahaan yang mendapatkan merah dan juga biru dapat lebih meningkatkan lagi kinerjanya agar penilaian ditahun yang akan dapat lebih baik lagi.
“Kita berharap yang masih merah dan biru bisa meningkatkan kinerjanya agar penilaian dari Dinas Lingkungan Hidup tahun depan bisa lebih bagus,” pungkasnya.