TERAS7.COM – Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS, Kamis (09/04), secara resmi untuk pertama kalinya, menggelar press release penanganan covid-19.
Bertempat di Aula Bahalap Marabahan, orang nomor satu di Bumi Ije Jela ini menyampaikan kebijakan-kebijakan yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan pihaknya dalam mengatasi kondisi terkini, dan tentu saja mengantisipasi dampaknya di kemudian hari.
Noormiliyani mengatakan, terkait dengan penanganan covid-19 di kabupaten yang dipimpinnya ini, pihaknya telah membentuk gugus tugas percepatan penanganan covid-19.
Sebelumnya pihaknya juga telah menerbitkan surat edaran tentang kesiapsiagaan menghadapi penyebaran virus mematikan ini.
Lebih jauh, sambung Noormiliyani, pihaknya juga telah pengadakan alat penyemprot disinfektan untuk 330 SD dan SMP. Kemudian dilanjutkan dengan penyemprotan secara mandiri oleh sekolah tersebut. Tak hanya itu, penyemprotan juga dilakukan di perkantoran, serta tempat-tempat umum, tempat ibadah, pasar, dan lain-lain.
“Menyikapi status tanggap darurat oleh Gubernur Kalsel, maka kita mewajibkan anak SD dan SMP untuk belajar di rumah. ASN pun telah disesuaikan sistem kerjanya,” terangnya.
Selain itu, tambah Noormiliyani, pihaknya juga telah mendirikan posko pemantauan pergerakan orang di perbatasan, seperti pos pantau Anjir Pasar, Tamban, Tabukan, Kuripan, Desa Batik, Marabahan, serta pos pantau bersama Barito Kuala – Banjarmasin.
Pada kesempatan yang sama, Noormiliyani juga mengatakan, pihaknya, melalui tim Covid-19 puskesmas, secara ketat melakukan pemantauan terhadap ODP (Orang Dalam Pemantauan).
“Kita pantau melalui media whatapps atau sms untuk menghindari kemungkinan penularan terhadap tenaga kesehatan. Tetapi bila diperlukan memeriksa langsung, petugas akan mendatangi rumah ODP dengan memakai APD (Alat Pelindung Diri),” ucapnya.
Lebih lanjut, juga dilakukan pemeriksaan rapid tes (rdt) antibody terhadap ODP yang bergejala kearah covid 19. Sejak tanggal 2 April 2020 sudah ada 28 org diperiksa dengan hasil reaktif terhadap 2 orang dan non reaktif 26 orang.
Selanjutnya lagi, dilakukan rujukan ke RS Abdul Aziz terhadap 2 orang ODP yang bergejala, sehingga orang tersebut dikategorikan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang kemudian salah seorangnya dirawat di RS Anshari Saleh, dan seorangnya lagi karena bergejala ringan dikembalikan untuk diisolasi di rumah.
Yang mengejutkan, setelah dilakukan pengambilan spesimen swab tenggorokan terhadap pasien rekatif rdt, yaitu pasien btl-01 pada hari Kamis, tanggal 3 April 2020 dengan hasil terkonfirmasi positif pada hari Selasa, 7 April 2020 berdasarkan tes pcr di laboratorum BPTKL Banjarbaru.
Dan semenjak terdapat satu warga Batola yang dinyatakan positif covid-19, tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 melakukan pelacakan kontak (contack tracking) terhadap orang-orang yang kemungkinan sudah melakukan interaksi dengan pasien btl-01.
Terkait dengan covid-19 ini, Rumah Sakit Abdul Aziz sudah menyiapkan ruang isolasi dengan 8 tempat tidur beserta alat medis pendukungnya. Dan di ruang inilah, saat ini pasien covid-19 dengan inisial btl-01 sedang dirawat dan menjalani isolasi.