TERAS7.COM – Wakil Bupati Barito Kuala (Wabup Batola) H Rahmadian Noor, Rabu (15/07/2020), membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor dalam rangka Antisipasi dan Kesiapsiagaan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Aula Mufakat Kantor Pemkab setempat.
Wabup menegaskan, penanggulangan Karhutla harus didukung masyarakat termasuk perusahaan, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan.
“Masyarakat yang pertama mengetahui kejadian di lapangan hendaknya tak sekedar menginformasikan, namun juga turut melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan sebelum petugas datang di lokasi,” pintanya.
Namun demikian, wabup menginginkan, melalui rakor yang diselenggarakan juga dibicarakan standar operasional prosedur (SOP) yang bisa menjadi kesepakatan dalam kaitan teknis pelaksanaan di lapangan.
“Biasanya masyarakat desa lebih cepat mengetahui berbagai kejadian dan peristiwa di lapangan,” paparnya.
Wabup juga mengingatkan, jika pihak desa membutuhkan alat bisa berkoordinasi ke BPBD, siapa tahu ada alat yang bisa dipinjampakaikan.
Dalam rakor yang dihadiri Kapolres Batola AKBP Lalu Muhammad Syarir Arif, Kalak BPBD Sumarno, Dandim 1005 diwakili Danramil Barambai Kapten Inf Syahrian Noor, perwakilan perusahaan, pimpinan organisasi, serta para anggota Damkar, orang nomor dua di Bumi Ije Jela ini berharap, sinergitas semua elemen dalam penanganan.
Selain itu, tambahnya, adanya pemetaan lahan dengan potensi tinggi, sedang, dan rendah diharapkan dapat menjadi pembahasan termasuk pelarangan secara tegas terhadap pembukaan lahan dengan cara dibakar.
Wabup juga menyarankan, pembagian armada dan anggota hendaknya dilakukan sedemikian rupa serta mewaspadai titik-titik rawan.
“Diharapkan ke depannya lebih baik mengutamakan pencegahan dan edukasi masyarakat dari pada sibuk memadamkan,” ucapnya.
Wabup mengaku bersyukur adanya informasi BMKG yang menyatakan kemarau tahun ini tergolong kemarau basah, sehingga diharapkan kebakaran tak separah tahun lalu.
“Efek dari kebakaran tergolong luar biasa, terutama terhadap kesehatan serta ekonomi masyarakat, jika terjadi kabut asap yang bisa mengganggu aktivitas rutin keseharian,” sebut Wabup.
Sementara itu, Kalak BPBD Batola Sumarno menyampaikan, BMKG memperkirakan musim kemarau tahun ini akan masuk antara bulan Agustus dan September.