TERAS7.COM – PT PLN (Persero) tercatat sampai hari ini Kamis (28/01), telah berhasil memulihkan sebanyak 1.590 gardu distribusi di sebagian area terdampak banjir di Kalimantan Selatan, dari total 1.629 gardu distribusi yang terdampak banjir.
Hal tersebut dibenarkan oleh Geral Sudya selaku Humas PLN Kalsel-Teng kepada Teras7.com saat ditemui langsung di ruangannya.
“Alhamdulillah sampai dengan pukul 08.00 WITA tadi, PLN telah berhasil menyalakan kembali 1.590 gardu yang padam, dari total 1.629 gardu yang terdampak, atau setara 98 persen,” ujar Geral.
Dari total 1.629 gardu distribusi yang terdampak banjir, kini hanya sisa 39 gardu atau 3.317 pelanggan, dari total 118.286 pelanggan yang listriknya padam akibat terdampak banjir.
Pemutusan arus listrik itu sendiri menurut Geral harus di lakukan PT PLN demi menjaga keamanan serta keselamatan pelanggan akibat debit air yang masih tinggi, sehingga belum bisa untuk dilakukan pemulihan gardu distribusi.
“PLN itu fokusnya adalah mengutamakan keamanan dan keselamatan masyarakat, jadi memang gardu yang belum bisa dinyalakan itu posisi debit airnya masih tinggi, kalau itu kami nyalakan akibatnya bisa kesetrum,” tuturnya.
Sebanyak 39 gardu distribusi yang masih padam, dikatakan Geral, terdapat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Lanjutnya, PT PLN sendiri hingga hari ke 15 ini sudah menurunkan sebanyak 701 personil dalam upaya memulihkan kembali listrik yang padam akibat terdampak banjir beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Ika warga Desa Pingaran Ilir yang sempat merasakan pemutusan arus listrik oleh PT PLN mengaku senang dengan upaya perseroan tersebut dalam mengoptimalisasi kebutuhan listrik masyarakat yang terdampak banjir.
“Alhamdulillah, kemarin listrik di desa kami sudah nyala, ya saya berterimakasih kepada PLN karena sudah menyalakan listrik kembali,” ujar Ika.
Ika juga bercerita bahwa akibat pemadaman listrik tersebut, dirinya harus berjalan ke Masjid terdekat untuk bisa mengisi daya handphone miliknya, karena saat itu Masjid menggunakan genset untuk menyalakalan listrik.
“Dulu waktu masih padam, saya ngecharge handphone harus ke masjid dlu, tapi sekarang sudah nyala jadi tidak repot lagi,” tandas Ika.