TERAS7.COM – Pemerintah Kabupaten Banjar menggelar Pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kabupaten Banjar Tahun 2021 di Mahligai Sultan Adam, Martapura pada Selasa (21/4).
Pembukaan Musrenbang Tingkat Kabupaten yang digelar di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Banjar ini diikuti jajaran SKPD, Forkopimda, Kecamatan, Aparat Desa dan stakeholder lainnya seperti dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi dan sebagainya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Musrenbang yang kali ini mengangkat tema “Penguatan SDM dan Ekonomi Masyarakat Untuk Daya Tahan Sosial-Budaya Masyarakat” dilaksanakan melalui virtual menggunakan berbagai flatform digital sebagai wujud pelaksanaan Social Distancing dan Physical Distancing.
Kepala Bappelitbangda Kabupaten Banjar, Galuh Tantri Narindra mengungkapkan ada kesedihan yang terjadi dalam pelaksanaan Musrenbang tahun ini.
“Biasanya acara Musrenbang selalu menjadi waktu kita bersama dan bersilaturahmi dengan pelaku pembangunan dan stake holder terkait lintas SKPD bahkan Kabupaten/Kota dan pelaku usaha serta pemangku kepentingan lainnya. Kami berterima kasih bagi mereka yang menyempatkan waktunya untuk mengikuti Musrenbang ini secara virtual maupun live streaming,” katanya.
Tantri mengatakan Musrembang tingkat Kabupaten ini merupakan rangkaian dari konsultasi publik mengenai pembangunan daerah yang diawali mulai dari desa, kecamatan, verifikasi usulan hingga tahapan yang digelar hari ini.
“Dengan pelaksanaan Musrenbang ini kita mengetahui arah dan program pembangunan di Kalimantan Selatan, terutama di Kabupaten Banjar. Juga usulan program prioritas Kabupaten Banjar, sesuai tema kita yaitu bagaimana melakukan pemulihan ekonomi kita yang terdampak pandemi Covid-19,” terangnya.
Sekda Banjar, HM. Hilman yang mewakili Bupati Banjar mengungkapkan penyusunan RKPD ditengah momentum seperti ini cukup memprihatinkan, apalagi di tahun terakhir pelaksanaan RPJMD Kabupaten Banjar 2016-2021.
“Akibat dampak pandemi ini banyak yang harus kita perhatikan sebagai tanggung jawab kita mengakselerasi pembangunan terhadap ekonomi masyarakat yang terdampak. Kita berharap visi pembangunan yang ada dalam RPJMD yaitu mewujudkan masyarakat Kabupaten Banjar yang sejahtera dan barokah dapat dicapai. Hal ini perlu didukung dengan menetapkan tujuan dan sasaran sesuai dengan RPJMD yang merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan yang sangat strategis,” katanya.
Hilman menambahkan pada pendanaan pembangunan pada tahun 2021 akan sangat dibatasi oleh kemampuan fiskal dan ruang belanja pembangunan yang terbatas sebagai dampak pandemi Covid-19.
“Akibat pandemi ini diprediksi pertumbuhan ekonomi tahun kni akan melambat, kita berharap pada tahun 2021 akan kembali menggeliat dengan membaiknya situasi global. Karena itu program-prohram di Kabupayen Banjar harus dirumuskan dengan konsep berbeda,” ungkapnya.
Sekda Banjar ini menyebut SKPD terkait harus membuat program terlebih dahulu, kemudian bantuan akan diberikan, bukan sebaliknya.
“Program yang diusulkan jangan asal-asalan, jangan ada program tahunan tapi tidak memberikan pengaruh signifikan bagi masyarakat. Kita harus memperhatikan kapasitas fiskal dan penghematan belanja sehingga lebih efektif dan efisien dengan mengurangi kegiatan yang tidak termasuk prioritas, seperti perjalanan dinas hingga pengadaan kendaraan dinas baru,” jelasnya.
Hal itu harus dilakukan kata Hilman karena tahun 2021 merupakan akhir dari pelaksanaan RPJMD 2016-2021 sebagai momen pencapaian indikator pembangunan di Kabupaten Banjar dapat terwujud.