Masyarakat penerima program BPBL lanjut Ida, akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 stop kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi yang dituangkan dalam Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN, dan token listrik pertama.
“Kita semua berharap program ini akan memberikan manfaat yang lebih banyak dan bisa meningkatkan taraf hidup untuk kegiatan ekonomi yang lebih produktif,” kata Ida.
Program BPBL menggunakan anggaran penyertaan modal negara (PMN) yang didorong oleh DPR RI di parlemen, yang mana digunakan untuk menyasar keluarga kurang mampu yang berada di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI, Iwan Kurniawan, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak atas terwujudnya program BPBL ini, mengingat listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat.
“Tentu kami bersyukur dan berterima kasih baik kepada ESDM, PLN maupun pemerintah daerah yang telah menyukseskan program BPBL ini. Kita sepakat bahwa listrik merupakan kebutuhan dasar yang seharusnya dinikmati semua lapisan masyarakat, jadi mari kita harus bahu-membahu agar listrik bisa masuk sampai ke pelosok-pelosok dan ke seluruh lapisan masyarakat,” kata Iwan.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Muhammad Joharifin mengatakan, Program BPBL ini merupakan bukti nyata dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengejar target rasio elektrifikasi sebesar 100 persen pada 2024.
“PLN siap melaksanakan tugas sebagai penggerak di bidang ketenagalistrikan, serta siap bekerjasama dengan seluruh stakeholder dan mitra strategis guna wujudkan rasio elektrifikasi 100 persen,” ujar Joharifin.
Joharifin berharap program BPBL ini bermanfaat untuk masyarakat, sehingga memberikan multiplier effect untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.
“Saya berharap hadirnya listrik ini dapat membawa kebaikan untuk masyarakat desa seperti ekonomi yang tumbuh dan peningkatan mutu pendidikan bagi anak-anak yang berada di desa,” tutup Joharifin. (ADV)