TERAS7.COM – Keracunan massal yang terjadi di Desa Terapu, Kecamatan Aluh-Aluh pada Kamis malam (13/2) menimbulkan korban sebanyak 84 orang.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar, dr. Diauddin saat ditemui di ruang kerjanya pada Jumat pagi (14/2).
“Berdasarkan data terakhir hingga hari ini, ada 84 korban keracunan. 56 diantaranya harus di infus, sementara sisanya rawat jalan. Hingga pagi ini sebagian besar korban sudah pulang, tinggal 2 orang yang masih dirawat di Puskesmas Aluh-Aluh,” ujarnya.
Tak ada akibat serius akibat keracunan ini, korban mengalami muntah, diare dan pusing dapat ditangani dengan memberikan infus sebagai pengganti cairan tubuh dan tak perlu dirujuk ke rumah sakit.
“Untuk sebab masih kami selidiki. Sample makanan berupa masak habang, ayam, bihun dan nasi kami bawa ke Laboratorium, untuk hasil sementara diketahui negatif racun kimia. Diduga keracunan tersebut mungkin karena basi atau bakteri,” terangnya.
Kadinkes Banjar ini menambahkan keracunan massal tersebut terjadi setelah korban hadir dalam undangan haul salah satu warga Desa Terapu.
“Mereka menghadiri undangan salah satu warga, acara tersebut yang digelar dari jam 2 siang hingga 4 sore. Setelah setengah sampai 1 jam, baru timbul gejala keracunan tersebut. Namun karena letak desa tersebut cukup terpencil, perlu waktu sekitar 1 jam menggunakan transportasi air menuju ke tempat tersebut,” jelasnya.
Akibatnya korban keracunan diangkut ke Puskesmas Aluh-Aluh sejak sore dan tak bisa sekaligus, sehingga update korban terus berkembang hingga mencapai 84 orang.
“Hingga saat ini tak ada lagi korban keracunan setelah tim dari Dinkes, Tni, Polri menyisir kampung tersebut,” terang dr. Diauddin.