TERAS7.COM – Bakuntau adalah seni bela diri yang sarat akan budaya dan nilai-nilai islami yang terkandung di dalamnya, seni bela diri khas Kalimantan Selatan itupun sekarang sudah mulai jarang dijumpai pertunjukannya.
Taat syari’at agama Islam, menghormati orang lain, percaya diri, dan rendah hati merupakan karaktek yang dibentuk melalui seni bela diri Kuntau, dan itu tidak terlepas dari peran kharismatik guru Kuntau terdahulu yang masih berlanjut sampai sekarang.
Salah satu perguruan Kuntau yang ada di Kalsel adalah Rajapati, perguruan ini bertempat di Cindai Alus, Kabupaten Banjar. Prestasi yang didapat oleh perguruan Rajapati ini bukan main-main, mereka pernah menyabet Juara 2 Nasional mewakili Kalsel di Fornas ke- IV Tahun 2017 di Banjarmasin.
Ketua perguruan Rajapati, Taufik Rahman (31) kepada Teras7.com mengatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk mengedukasi kepada masyarakat bahwa Kuntau adalah kegiatan yang positif karena memiliki nilai Islami.
“Kuntau adalah kegiatan positif bagi anak muda dan dewasa karena memiliki nilai islami, pertunjukan ini kami tujukan untuk mengedukasi kepada anak muda tentang Kuntau, karena ini adalah warisan budaya asli Kalsel,” ujarnya, Minggu (13/09) usai tampil di The Breeze Water Park Banjarbaru.
Dia pun mengharapkan agar pihak terkait bisa membantu dan bekerjasama dalam melestarikan seni bela diri Kuntau ini agar tidak hilang tergerus oleh kemajuan zaman.
“Harapan saya agar pihak terkait bisa menaungi dan membantu dalam melestarikan silat budaya Kuntau ini,” ujarnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Rizki (11) Pekuntau cilik dari perguruan Rajapati mengatakan bahwa dia ikut untuk melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan, dan dia juga mengharapkan agar anak kecil seumurannya ikut serta dalam melestarikan kearifan lokal tersebut.
“Saya ikut bela diri ini karena ingin menjaga diri saya dari hal-hal yang tidak diinginkan, dan saya juga mengharapkan agar anak seumuran saya bisa ikut melestarikan seni bela diri Kuntau ini,” pungkasnya.