TERAS7.COM – Pengurus Esports Indonesia (ESI) Kabupaten Banjar menggelar syukuran di Sekretariat ESI Banjar di L.H. Cafe, Desa Indrasari, Martapura pada Jumat malam (17/10).
Syukuran ini digelar pasca pembentukan kepengurusan organisasi ini di Kabupaten Banjar, dimana ESI ini menaungi Cabang Olahraga (Cabor) yang telah dipertandingkan secara ekshibisi dalam Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang beberapa tahun yang lalu.
Syukuran ini sendiri ditandai dengan memotong nasi tumpeng oleh Dewan Pembina ESI Kabupaten Banjar, dr. Diauddin dihadapan pengurus ESI Kabupaten Banjar yang diketuai Ade Diliyanto Sorembo Timor.
Kepada awak media, dr. Diauddin bersyukur atas terbentuknya kepengurusan ESI dan menurutnya Esports di Kabupaten Banjar memiliki potensi yang cukup besar.
“Dari beberapa even Esports yang dilaksanakan selalu penuh, karena itu perkembangan Esports ini luar biasa. Kita berharap dengan adanya ESI sebagai wadahnya ini adik-adik yang dulu bermain sekedar bermain bisa menjadi lebih profesional,” katanya.
Dengan adanya ESI, selain perkembangan Esports di Kabupaten Banjar dapat terwadahi, para atlet pun bisa diatur dengan manajemen waktu yang baik.
“Dengan adanya wadah ini, kita bisa membina para pemain agar mampu memanajemen waktu, sehingga waktu bermain bisa ditata sehingga tak mengganggu wakgu belajar dan istirahat. Inilah salah satu tujuan kenapa Esports perlu kita wadahi,” terangnya.
Peluang memenangkan persaingan di Esports ini lanjut Diauddin juga sangat besar, karena Esports mengandalkan keterampilan, bukan fisik sebagaimana cabang olahraga lain.
“Di dunia, Indonesia cukup disegani untuk Esports ini. Peluang kita juga besar, jika pada olahraga umumnya kita kalah saing karena fisik dan tenaga, maka Esports tak melihat fisik, tapi keterampilan. Karena itu melihat niat baik dari Ketua Umum agar Esports lebih terarah, kita akan siapkan pelatih sebagai salah satu pembinaan,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar ini sendiri mengaku menyukai dan hobi bermain game sejak bujangan, namun saat ini ia lebih berfokus pada salah satu games.
“Saya sendiri bermain Fantasy Football Manager dan sudah 2 tahun menjadi sponsor dari liga yang di ikuti se Indonesia, game ini sendiri sedang kita usulkan ke provinsi agar bisa diagendakan secara resmi tahun depan. Kita berharap, tak hanya prestasi tingkat daerah saja yang ditargetkan bisa diraih dari Esports ini, tapi juga tingkat nasional karena semua orang memiliki peluang. Makanya kami sudah mengambil para juara dari beberapa even untuk dibina lebih lanjut,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Umum ESI Kabupaten Banjar, Ade Diliyanto Sorembo Timor mengungkapkan pihaknya akan intensif melakukan pembinaan bagi calon atlet Esports di Kabupaten Banjar.
“Kita nanti juga akan berkoordinasi denhan sekolah-sekolah, kita ingin cabor ini bisa menjadi ekstrakurikuler dengan waktu tersendiri sehingga anak-anak yang sebelumnya tak tahu waktu saat bermain bisa kita atur waktunya,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Ade ini menyebutkan pihaknya akan intensif membina atlet Esports dari rentang umur 13 tahun hingga 32 tahun secara maksimal.
“Diluar rentang umur tersebut, khususnya dibawah 13 tahun belum bisa kita bina karena akan mengganggu waktu belajar dan anak-anak sendiri masih labil,” katanya.
Kepengurusan ESI sendiri lanjut Ade, selain melibatkan generasi milenial, juga melibatkan pemerintah, pihak keamanan dan media sehingga dapat berkolaborasi menjaga dan membina atlet Esports di Kabupaten Banjar.
“Jangan sampai dengan adanya ESI, malah merusak karena banyak yang nanti lupa dengan waktu karena fokus mengejar prestasi. Karena itu kita buatkan media melalui ESI sehingga mereka bisa kita bina, sebagaimana orang tua membina anak-anaknya,” terangnya.