TERAS7.COM – Pemerintah Kabupaten Balangan bekerja sama dengan Ditjen Dukcapil Kemendagri, Disdukcapil KB Provinsi dan Dinas Dukcapil kabupaten dan Kota Kalimantan Selatan dalam program Pro-Aktif mengadakan Ganti Dokumen untuk warga terdampak banjir. Salah satunya kini dilaksanakan di Desa Buntu Karau.
Dikatakan oleh Bupati balangan H Ansharudin bahwa, program ini bekerja sama dengan Dinas Dukcapil Provinsi dan Ditjen Dukcapil Kemendagri yang disebut dengan program Dukcapil Pro-Aktif.
Tujuan diadakan acara ini adalah untuk mengganti dokumen para warga yang terdampak banjir. Menurut bupati balangan dokumen kependudukan sangat penting karena untuk memudahkan identitas diri masyarakat.
Dia juga menghimbau masyarakat agar lapor ke Disdukcapil untuk kepengurusan dokumen penting, agar bisa diproses dengan cepat.
“Dikarenakan di Buntu Karau datanya tercepat jadi di desa ini dokumen pertama diserahkan dan untuk di desa lain menyusul, kami juga mengucapkan terima kasih kepada ditjen dukcapil kemendagri, dinas Dukcapil KB provinsi atas programnya,” kata Bupati Balangan, Jum’at (22/01/21).
Ia juga menghimbau, kepada warga untuk berhati-hati dalam menyimpan dokumen kependudukan apalagi di saat musim hujan saat ini.
Sematara itu dikatakan oleh Sokirno, Ketua tim, Dukcapil Pro-Aktif Kalsel mengatakan, diadakannya program ini bertujuan untuk membantu pencetakan data dari Kependudukan warga yang terdampak banjir.
Selain itu Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Balangan, Hifziani mengatakan Desa Buntu Karau adalah desa pertama yang mengajukan pergantian dokumen pasca banjir, total ada 16 KK yang mengajukan laporan. Diantaranya lima orang kartu keluarga, 16 KTP Elektronik dan juga ada satu akta kelahiran yang hilang dan rusak, semuanya sudah ditindak lanjuti oleh Dinas Dukcapil Kabupaten Balangan.
“Kami sudah menyurati semua kepala desa yang terkena banjir agar secepatnya memasukkan data warga nya, yang dokumen kependudukannya rusak maupun hilang. Dan dari disdukcapil sendiri nantinya yang akan mengantar dokumen yang baru kepada warga yang bersangkutan, sehingga tidak perlu lagi untuk warga datang ke kantor Disdukcapil, cukup melapor ke kepala desa saja,” katanya.
Program disdukcapil pro-aktif sendiri berarti Disdukcapil peduli yang pertama kali dicanangkan oleh Dirjen Dukcapil dan program ini mulai diadakan saat terjadinya musibah pesawat Sriwijaya Airliens dan pada saat terjadinya banjir di Kalimantan Selatan.