TERAS7.COM – Setahun pasca merebaknya pandemi Covid-19, kini sudah ada 4 varian baru mutasi Virus Corona dan diduga telah masuk ke Kalimantan Selatan (Kalsel).
Salah satunya adalah varian B.1.1.7 dari Inggris di Kalimantan Selatan (Kalsel), namun hingga saat ini varian Corona baru ini belum menyebar.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjar dr Diauddin, pada awak media mengatakan, yang terpapar positif mutasi Virus Corona itu bukan warga asal Kalsel.
“Jadi benar di tempat kita sempat masuk, Alhamdulillah tidak menyebar. Karena itu bukan warga kita, tapi dari warga luar daerah yang datang ke sini,” bebernya.
Warga dari luar Kalsel tersebut diketahui tertular Covid-19 saat di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin ketika orang tersebut menjalani Rapid Test Antigen.
“Pihak bandara langsung mengamankan orang itu dan dibawa ke Rumah Sakit TNI AU Syamsudin Noor untuk dilakukan Swab PCR, hasilnya pun juga dinyatakan positif,” kata Diauddin.
Dalam perkembangannya, virus Covid-19 yang diidap orang tersebut ternyata dideteksi sebagai varian baru mutasi Virus Corona B.1.1.7 dari Inggris.
“Alhamduillah sudah negatif. Jadi sudah kembali ke tempat asalnya di pulau Jawa, cuma tercatatnya pernah masuk di Kalsel,” paparnya.
Diauddin menambahkan, pihaknya belum terlalu mendalami varian virus Corona yang baru ini, namun dari informasi yang didapat mutasi Virus Corona B.1.1.7 ini 70 persen tingkat percepatan penularannya lebih cepat.
“Meski tingkat percepatan penularannya lebih cepat, namun untuk tingkat berbahayanya bisa dikatakan sama saja dari varian Virus Corona yang ada sebelumnya,” katanya.
Efektifitas vaksin Covid-19 terhadap varian baru ini, lanjutnya, masih bisa diatasi, karena biasa turunan awal yang baru ini tidak jauh berbeda dengan asalnya.
“Kecuali untuk turunan yang kesekian kalinya, tentu akan berbeda dari yang asalnya. Paling tidak kita sudah berikhtiar dengan vaksin yang ada ini. Vaksin yang digunakan dalam upaya melakukan penanggulangan pandemi Covid-19 masih sangat efektif, dan tentunya tidak akan berpengaruh terhadap adanya mutasi virus Covid-19 atau B.1.1.7 ini,” sebutnya.
Untuk kasus terpapar Covid-19, Diauddin menyebut memang diketahui terjadi peningkatan di mana-mana, tak terkecuali di Kabupaten Banjar, yang mana dalam pekan kemarin saja lebih dari 100 kasus dalam seminggunya yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kemungkinan peningkatan ini terjadi akibat bencana alam seperti banjir yang terjadi, karena pada saat bencana banjir tersebut terjadi kerumunan massa di pengungsian, baik itu pengungsi maupun relawan. dan hampir semuanya mengindahkan protokol kesehatan Covid-19,” ungkapnya.
Namun dari 200 kasus aktif, sebagian besar, ungkap Diauddin, sedang menjalani isolasi mandiri, walaupun di sisi lain jumlah yang menjalani perawatan di rumah sakit juga bertambah banyak dengan gejala sedang.
Berdasarkan data update sebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Banjar per-tanggal 10 Maret 2021, total sudah ada sebanyak 1653 kasus positif Covid-19, di mana dengan 205 orang terkonfirmasi positif, 1377 orang sembuh dan 71 orang meninggal dunia.