TERAS7.COM – Pengurus Forum Operator Website Desa (Forwebsa) melakukan koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Ngawi menyikapi hasil rekapitulasi posting website desa bulan April 2021, berlangsung di ruang Command Center Diskominfo Kabupaten Ngawi.
Hadir pada pertemuan, Kasi Pengembangan Ekosistem Diskominfo Kabupaten Ngawi, Ketua I dan II Forwebsa, Koordinator Wilayah Selatan, operator website desa Sumber Bening, operator website desa Randusongo dan operator website desa Keraskulon.
Dalam pertemuan yang dikemas santai tersebut membahas banyak hal terkait perkembangan website desa selama memasuki bualan puasa. Di antaranya, pembahasan menyangkut masalah operator yang belum mendapatkan pelatihan dan sistem sanksi untuk website yang tidak memenuhi standar posting, “Masih ada 3 kecamatan yang belum mendapat pelatihan. Ini masihenjadi PR bagi kita. Kalo tidak segera dilaksanakan, akan ketinggalan jauh dengan desa lain.” Terang Arbangi Ketua Forwebsa.
Dalam perbincangan terungkap bila tiga kecamatan tersebut justru berada dekat dengan pusat kota Ngawi. Kecamatan-kecamatan itu adalah Ngawi, Paron dan Pitu, “Untuk Kecamatan Ngawi, Paron dan Pitu diupayakan setelah lebaran. Ini penting untuk mengejar ketinggalan terlalui jauh dari desa lain,” lanjut Arbangi.
Sementara Kasi Pengembangan Ekosistem Diskominfo Kabupaten Ngawi menyampaikan skema untuk sanksi bagi operator yang tidak memenuhi kewajiban dalam pemenuhan posting, “terkait sanksi untuk batas minimum posting akan dilakukan dua bulan sekali. Dan ini berlaku untuk desa yang telah mendapatkan pelatihan. Untuk desa yang belum mendapatkan pelatihan masih kita tunggu,” terang Noor Soemadijo Kasi Pengembangan Ekosistem Diskominfo Kabupaten Ngawi.
Dengan adanya koordinasi kali ini, Noor berharap akan memberikan solusi bagi operator yang masih kesulitan dalam pengelolaan website desa, “Pada prinsipnya saya dapat menangkap apa yang menjadi isu pertemuan tadi. Sekali lagi terima kasih atas koordinasinya, semoga koordinasi ini bisa menjadi komunikasi yang baik dan solusi untuk antisipatif isu terkait pemeliharaan website desa,” ujar Noor Soemadijo.