TERAS7.COM – Memasuki bulan tanam padi, para petani Desa Bihara Hilir, Kecamatan Awayan mulai Menaradak atau penyemaian bibit padi untuk penanaman padi nantinya.
Ada beberapa tujuan dari penyemaian ini, seperti, agar menghasilkan pertumbuhan yang optimal, dengan unsur hara yang lengkap dalam media yang diberikan dan penyiraman yang baik menjadikan bayi tanaman sangat terdukung oleh persemaian, kemudian mempermudah pemeliharaan yang optimal, mudah melindungi dari deraan lingkungan baik iklim maupun serangan organisme pengganggu tanaman, agar persemaian lebih rapi dan tertata sehingga memudahkan dalam perawatan dan mengontrol dari deraan lingkungan seperti hujan dan panas.
Tanaman menjadi lebih mudah beradaptasi, tanaman yang masih kecil tentu akan merasa kaget apabila langsung berada pada lingkungan yang ekstrim dengan adanya persemaian tanaman akan mudah beradaptasi kemudian dapat menjadi pengganti tanaman yang sudah mati dengan cara di sulaman.
Penyemaian ini sendiri memerlukan waktu kurang lebih 2 sampai 3 minggu, yang berguna untuk mempersiapkan tanaman untuk bisa ditanam dilapangan atau sawah, Jenis padi untuk persemaian ini biasanya Padi Merah, Padi Lokal atau serumpun sere atau pandan wangi serimbun daun, INPARA 3 dan INPARI jenis ini tergolong dalam jenis hybrida atau silangan.
Ipul salah seorang petani di Desa Bihara Hilir mengatakan, sebelum penanaman dirinya terlebih dahulu membasahi benih padi, dan didiamkan selama satu atau dua hari di dalam karung agar padi bisa muncul akar-akarnya.
“Setelah muncul akar-akarnya lalu kita pergi ke sawah, untuk manaradak atau menyemai padi ini. Lalu kalau sudah dilakukan penyemaiannya padi akan kita tutup dengan terpal, untuk menghindari dimakan oleh hewan seperti burung dan tikus,” ungkapnya.
Penutupan dengan terpal ini dilakukan selama dua minggu hingga tiga minggu sampai benih tumbuh.
Selama proses penyemaian ini dilaksanakan, maka dirinya ada waktu untuk menyiapkan lahan untuk nanti ditanami oleh hasil dari penyemaian ini sehingga waktu lebih efisien.