TERAS7.COM – Setelah menjalani karantina di Pulau Natuna, Kepulauan Riau selama 2 minggu, akhirnya 7 orang warga Kalsel tiba di Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru pada Minggu (16/2).
7 warga Kalsel ini merupakan bagian dari 238 WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, RRC dan dinyatakan sehat serta tak ada yang terinfeksi virus Corona.
Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banjarmasin, Ruslan Fajar saat kedatangan warga Kalsel tersebut di Bandara Syamsudin Noor .
“Mereka sudah di karantina sesuai aturan dan tak ada gejala terinfensi virus Corona sehingga sudah bisa dikatakan sehat sama seperti kita,” ujarnya.
Ruslan Fajar menggambarkan karantina dan observasi kesehatan yang dilakukan sangat ketat, bahkan hingga jam 12 pada Sabtu (15/2), seluruh WNI baru diperbolehkan melepaskan masker.
“Jadi mereka tak lagi perlu kita dampingi karena sudah benar-benar clear. Kami harap masyarakat bisa menerima dan tak ada lagi permasalahan mengenai kesehatan mereka,” jelasnya.
Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID6212 yang mengangkut pun tiba tepat waktu dan kedatangan 7 warga Banua dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta ini didampingi oleh Wakil Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan.
Kedatangan warga Kalsel yang sedang menimba ilmu di Negeri Tirai Bambu ini disambut tangis haru oleh keluarga yang sejak lama menunggu kedatangan mereka.
Salah satunya, Dhiki Purnama Abdi mengungkapkan kegembiraannya bisa sampai ke banua dengan selamat dan sehat.
“Kami meminta agar masyarakat jangan ada yang cemas dan khawatir dengan keadaan kami yang telah melalui masa karantina dan observasi selama 15 hari da dinyatakan sehat,” katanya.
Setelah pulang ke Kalsel, Dhiki menambahkan mereka semua masih tetap dapat melanjutkan kuliah melalui sistem online.
“Kami masih menunggu keputusan Pemerintah China dan kampus. Kami menunggu situasi kondusif terlebih dahulu, baru kami akan berangkat kembali ke China melanjutkan kuliah,” terang mahasiswa Hubei University of Sains and Technology angkatan 2016 ini.
Kedatangan para mahasiswa asal Kalsel ini pun disambut lega oleh para orang tua mereka, salah satunya adalah Hj. Noor Taibah, ibu dari Nadia Ramadannisa Saubari.
“Kami disini sempat khawatir dan bingung ketika virus Corona mewabah, karena itu kami hanya bisa berdoa agar anak kami selamat. Untungnya kami masih bisa berkomunikasi dengan Nadia via Whatsapp,” katanya.
Keputusan Pemeritah Indonesia untuk mengevaluasi dan memulangkan WNI yang terjebak dalam isolasi yang dilakukan oleh Pemerintah China dari Wuhan, kata Noor Taibah cukup tepat.
“Mungkin setelah ini kami akan bikin selamatan kecil-kecilan setelah anak kami tiba dirumah. Anak kami kembali berkuliah pun masih menunggu keputusan dari sana, tapi katanya masih bisa belajar secara online,” ungkapnya.