TERAS7.COM – Musim kemarau tak melulu menjadi momok, bisa saja malah jadi membawa keuntungan tersendiri. Hal ini lah yang dirasakan Warga Desa Ampukung, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong.
Di musim kemarau, dimanfaatkan warga Desa Ampukung untuk panen ikan rawa atau dikenal dengan istilah “Bakucau Iwak”.
Bakucau Iwak dilakukan dengan cara tradisional menggunakan tangan kosong. Beragam ikan air tawar beragam ukuran pun berhasil ditangkap, seperti nila, gabus, tauman, papuyu, baung, dan berbagai jenis ikan lainnya.
Camat Kelua, Suwandi mengatakan, kegiatan Bakucau ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan warga setempat saat musim kemarau.
Menurutnya, Bakucau Iwak ini digelar untuk menjaga kelestarian ekosistem perikanan di air tawar dan memelihara kearifan lokal masyarakat setempat.
“Alhamdulillah kebersamaan dan sinergitas ini hasilnya cukup bagus, dan sekaligus kita sosialisasikan kepada masyarakat bahwa untuk penangkapan ikan, kita laksanakan dengan kearifan lokal, kita jaga, dan juga jangan memakai setrum listrik maupun kimia obat-obatan yang racun. Itu tidak diizinkan dalam undang-undang. Kita gunakan dengan kearifan lokal, dan itu akan menjaga ekosistem yang ada dalam perikanan kita,” ujar Suwandi, Camat Kelua.
Suwandi menambahkan, melalui kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga di Desa Ampukung, mengingat Ampukung ditunjuk sebagai Desa Pelaksana Peningkatan Kualitas Keluarga atau P2K2 di Tabalong.
Dari Bakucau Iwak ini, masyarakat berhasil menangkap ratusan kilogram ikan. Sebagian ikan tersebut dibagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, dan sebagian hasilnya turut dijual.
Adapun Bakucau Iwak ditutup dengan makan bersama ikan hasil tangkapan oleh seluruh masyarakat yang terlibat.