TERAS7.COM – Menyikapi pandemi covid-19 dengan adanya rencana pemerintah pusat melakukan karantina wilayah, kota Banjarbaru persiapkan gedung karantina dan produksi Alat Pelindung Diri (APD) untuk Tenaga Medis.
Dijumpai di rumah dinasnya Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani usai melakukan cek kesehatan program Indonesia Sehat dari puskesmas Sungai Ulin, Senin (30/01).
Saat ditanya bagaimana tanggapannya sebagai pemimpin di kota yang berjuluk Idaman, dalam menanggapi penyebaran wabah virus Corona ini, seiring dengan rencana pemerintah pusat melakukan karantina wilayah.
Ia mengatakan, hingga kini pemerintah kota Banjarbaru telah mempersiapkan segala kemungkinan untuk menghadapi karantina wilayah.
“Saat ini kita pemerintah kota Banjarbaru juga sedang mempersiapkan, baik di segi ekonomi, ketahanan pangan dan lainnya,” ujarnya kepada teras7.com.
Saat ditanya apabila memang diberlakukannya karantina wilayah bersifat mendesak, apa yang akan dilakukan pemerintah, ia menggapi akan siap dengan segala kemungkinan terjadi.
“Ya kita siap tidak siap harus siap,”lanjutnya.
Disamping itu pemerintah kota Banjarbaru juga telah menyiapkan tiga bangunan gedung yang digunakan sebagai tempat karantina masyarakat yang berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan), diantaranya Kampus II Diklat Ambulung Banjarbaru, Balai Kesehatan Banjarbaru dan di Asrama Haji Kota Banjarbaru.
Selain itu kesiapan lain yang dilakukan oleh pemerintah Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani juga mengunjungi Sekolah Menengak Kejutuan (SMK) 1 dan SMK 3 Banjarbaru yang menjahit APD (Alat Pelindung diri) untuk digunakan oleh petugas medis di rumah sakit menangani pasien yang terinfeksi coviid-19.
“Alhamdulillah warga Banjarbaru yang diinisiasi oleh dr. Gusti Rifansyah, Sp.Jp mengajak para penjahit, ibu-ibu penjual makanan dan ojek online yang punya keterampilan menjahit, para guru dan siswa SMK 1 dan SMK 3 Banjarbaru memproduksi APD yang saat ini mengalami kelangkaan, padahal sangat diperlukan oleh para petugas medis yang menjadi garda terdepan menangani pasien Covid-19,” terangnya.
menurutnya, APD produk anak SMK ini bukan untuk mencari keuntungan karena harganya yang cukup murah dengan kualitas yang bagus.
“Beberapa Kota dan Kabupaten lain juga memesan APD dari Banjarbaru,” ucapnya.
“Saat ini kita coba bantu dengan penambahan mesin jahit agar produksinya bisa lebih ditingkatkan lagi,” pungkasnya.