TERAS7.COM – Banjarbaru ambil langkah Status Siaga Darurat Non Bencana, waspada peyebarab virus corona, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru pastikan pelatana medis mencukupi, serta sosialisasi di setaip puskesmas.
Menjangkitnya virus Corona atau Covid 19 beberapa wilayah di Indonesia, mengharuskan pemerintah Kota Banjarbaru untuk lebih dini mewaspadi dan menanggulangi, agar tidak masuk ke daerahnya.
Dalam rapat gabungan antara Pemerintah Kota Banjarbaru, TNI dan Kepolisian, pada Senin (16/03), menyimpulkan bahwa, untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Banjarbaru tidak diperbolehkan melakukan kunjugan kerja ke luar daerah hingga waktu yang tidak ditentukan, serta menyiapkan peralata medis yang cukup sebagi kesiagaan apabilaada yang terjangkit.
“Untuk kunjunga kerja, Walikota tadi juga menyampaikan bahwa harus di pending dulu hingga waktu yang tidak ditentukan, karena beberapa daera di Indonesia sudah ada terjangkit,” ujar Kepala Dinkes Kota banjarbaru kepada teras7.com saat dihubungi via Whatsapp.
Dalam rapat itu juga, diminta kepada masing masig SKPD untuk menganjurkan para pegawai melakukan pola hidup sehat, serta menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungan.
“Sementara itu kita juga sudah melakukan koordinasi dengan puskesmas dan Rumah sakit agar mensosialisakan ini kepada masyarakat sertamenyiapak keperluan media kalua ada yang terindikasi korona, alhamdulillah alat medis kita lengkap,” lanjutnya.
Ia juga mengungkapkan, bahka keberadaan masker di Banjarbaru sekarang sudah sulit dicari, namun menurutnyayang perlu diketahui dalam penggunaan masker, ialahhanya untuk seseorang yang mengalami batuk atau flu.
“Ini yang juga perlu diketahui, bahwa masker itu hanya digunakan untuk orang yang batuk, flu atau pilek, kalau yang sehat tidak perlu pakai masker,” terangnya.
Sedangkan untuk hans sanitizer menurutnya sama dengan sabun pada umumnya, yang mana digunakan saat selesai beraktifitas, saat ingin makan dan sesudah makan, agar tangan yang sering memegang sesuatu selalu terjaga kebersihannya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Banjarbaru kususnya untuk melakukan pola hidup sehat, makan yang cukup serta rajin berolahraga.
Hasil rapat gabungan tersebut, dibentuklah gugus percepatan penanganan virus korona, Dipimpin oleh Kepala BPBD, Said Abdullah, yang sekretarisnya langsung di amanahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan, Rizana Mirza.
Nadjmi Adhani Walikota banjarbaru mengatakan, Pemerintah Banjarbaru menetapkan status siaga darurat bencana non alam di Kota Banjarbaru. Sebagai pintu gerbang Provinsi Kalimantan Selatan, kegiatan promosi dan sosialisasi akan lebih ditingkatkan di kalangan masyakarat terkait pencegahan virus korona.
“Akan tetapi bila terjadi suspect corona di Banjarbaru, maka status akan di ubah menjadi darurat,” tuturnya.
“Intinya masyarakat janganlah panik atau resah. Karena virus korona itu datangnya dari luar, bukan dari lingkungan kita. Tapi, alangkah lebih baik kita semua tetap menjaga kebersihan area sekitar rumah kita,” sambung Nadjmi Adhani.
Pada sektor pendidikan lebih jauh, proses belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa. Tapi, kebiasan berjabat tangan antara guru dan murid sementara waktu ditiadakan.
Kemudian, Pelayanan publik di Kelurahan, Kecamatan dan SKPD diminta mengupayakan mengadakan alat pengukur suhu tubuh, dalam hal ini Thermal Scanner, agar bisa dilakukan pengecekan jika terjadi kenaikan suhu tubuh yang statusnya di atas 37,5 derajat celcius.
“Para ASN juga sementara waktu akan meniadakan Finger Print, karena virus korona ini bisa menyebar lewat media selain udara. Namun, absensi manual tetap berjalan dan apel pagi tetap seperti biasa. Ini semua guna kewaspadaan saja, bukan sebuah kepanikan dari kita,” paparnya.
Sementara itu, Kepala KKP Kelas II Banjarmasin wilayah kerja Syamsuddin Noor, Ruslan Fajar mengatakan Sampai saat ini belum ada informasi yang suspect corona.
Seperti 4 mahasiswa yang di isukan suspect corona dari Tanjung sempat tinggal di Kota Banjarbaru, dinyatakan negatif korona.
“Yang lebih penting adalah pelacakan corona di masyarakat. KKP melakukan pelacakan jejak rekam si korban baik siapa saja yang bertemu dengannya, bersampingan duduk dengan siapa saja, dan berkomunikasi dengan siapa saja saat di kursi penumpang pesawat,” terangnya.
Angkasa pura I ungkapnya, sudah menyediakan jalur evakuasi dan perlengkapan APD (alat pelindung diri) untuk melakukan tugas pemeriksaan. di lokasi terminal juga sudah disiapkan hans sanitaizer yang diletakan di 21 titik.
“Kita sudah melakukan bersih bersih bersama di lingkup area kerja Bandara syamsudin Noor. Pada 23 maret nanti kita akan menggalang simulasi penanganan suspect corona,” pungkasnya.
Adapun hal lainnya, yang perlu di lakukan oleh masyarakat sekarang diantaranya, mengurangi interkasi sosial di kawasan pelabuhan, bandara, pasar, swalayan dan tempat publik berkumpul.
lalu, menjaga jarak antrian di ruang publik. siapkan hand sanitaizer dan masker jika memang perlu. Menghindari bersalaman atau bersentuhan tangan secara langsung.
Selanjutnya, menjaga pola hidup bersih dengan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan sesuatu.
Terakhir, menggunakan media sosial harus lah bijak. Misalnya, mengupload status atau photo sebisanya tidak mengundang keresahan atau kepanikan. Seperti, menuliskan jumlah angka yang suspect corona hingga kematian.