TERAS7.COM – Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan operasikan Combine Harvester dalam mengawali perayaan panen raya padi unggul seluas 250 hektar di Desa Beringin Jaya Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.
Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA dalam kesempatan itu didampingi Kepada Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalsel, Syamsir Rahman, Wakil Bupati Batola, Rahmadiannor dan unsur elemen Forkopimpa setempat.
Pada kesempatan ini, Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA berpesan kepada para petani agar menunaikan zakatnya, atas keberhasilan yang mereka peroleh. Tidak lupa ia juga mengatakan bahwa potensi lahan pertanian seluas ini harus terus dibina dan ditingkatkan oleh Pemerintah. Kamis (25/02).
“Kalsel memiliki potensi lahan pertanian seluas 553 ribu hektar, ini perlu terus dibina dan ditingkatkan baik oleh pemerintah setempat maupun pemerintah provinsi serta pusat,” katanya.
Menurut Safrizal, Kalimantan Selatan sudah mampu mencukupi kebutuhan berasnya sendiri, sehingga tidak diperlukan lagi impor beras dari luar.
“Kalsel tak perlu lagi beras impor karena mampu mencukupi kebutuhan beras sendiri,” kata Safrizal.
Kemudian, ia juga mengusulkan pembukaan jalur logistik ke pemerintah pusat untuk mendukung Kalsel sebagai penyangga pangan Ibukota Negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur.
“Dengan surplus beras setiap tahun, saya yakin hal itu dapat kita realisasikan apalagi saat ini sudah terlaksana mekanisasi pertanian sehingga proses dan hasilnya semakin efektif serta efisien,” kata Safrizal.
Diharapkannya, dengan adanya proyeksi Kalimantan Selatan sebagai penyangga Ibukota Negara (IKN) dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kadis TPH Kalsel Syamsir Rahman mengatakan bahwa ini merupakan kali pertama Kabupaten Batola panen raya padi unggul. Selanjutnya, akan disambung dengan panen padi lokal.
Lanjutnya, Kabupaten Batola merupakan daerah yang surplus beras setiap tahunnya, sehingga menjadi salah satu penyumbang dalam tercukupinya kebutuhan beras di Kalsel
“Produksi beras di Batola sebanyak 400 ribu ton itu dapat mencukupi kebutuhan se Kalsel,” kata Syamsir.
Di tahun 2020, ia mengatakan bahwa total produksi beras di Kalsel 2,1 juta ton lebih, sehingga terjadi surplus 1,7 juta ton, yang mana surplus tersebut nantinya digunakan untuk memasok ke provinsi lain.
“Surplus beras itu digunakan untuk memasok kebutuhan di provinsi lain serta disimpan sebagai cadangan pangan di berbagai kabupaten,” kata Syamsir.
Dengan terjaganya keberhasilan surplus beras ini, Syamsir menyatakan bahwa Bumi Lambung Mangkurat siap menjadi penyangga bagi IKN di masa yang akan datang.
“Hal ini juga didukung Kebehasilan program Kementerian Pertanian di Kalsel seperti program Serasi, optimasi lahan serta food estate,” terang Syamsir.
Kemudian, Wakil Bupati Batola, Rahmadiannor mengucapkan rasa terimakasihnya atas dukungan pemerintah dalam meningkatkan sektor pertanian di wilayahnya.
“Terima kasih atas dukungan pemerintah provinsi sehingga Batola terus dapat meningkatkan sektor pertanian dan menjadi daerah penyangga beras,” tandasnya.