TERAS7.COM – Pelaksanaan Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang SMP/MTs tahun 2021 yang dilakukan secara full online sangat bergantung dengan adanya akses internet.
Namun, dalam pelaksanaannya tidak semua sekolah khususnya di Kabupaten Tabalong yang bisa menggelarnya, seperti yang dialami belasan siswa SMPN 4 Haruai, Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong.
Mereka pun harus turun gunung ke kota Tanjung Ibukota Kabupaten Tabalong dan menumpang tempat di Gedung Pramuka Kwarcab Tabalong Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Tanjung untuk hal tersebut.
Pada pelaksanaan ANBK mereka lakukan selama dua hari, dari Rabu, (6/10/2021) dan Kamis, (7/10/2021), dengan pengawasan silang dari sekolah lain.
Kepala SMPN 4 Haruai, Syamsul Ma’arif, mengakui bahwasanya saat ini jaringan internet di sekolah mereka memang tidak bisa mendukung untuk menggelar ANBK.
“Keberadaan SMPN 4 Haruai yang tergolong berada di pelosok ini, sinyal atau provider tidak bisa diterima dengan stabil dan karena sifatnya full online maka kami harus turun gunung ke Kabupaten untuk bisa melaksanakan kegiatan ini,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, lanjutnya, komputer yang digunakan ada bantuan dari Kementerian dan APBD Pemkab serta jumlah siswa yang mengikuti ANBK sebanyak 16 orang dan dibagi dalam dua sesi yang satu sesinya ada 8 orang.
“Alhamdulillah sampai hari terakhir pelaksanaan lancar, jaringan listrik tidak ada kendala,” sampainya.
Ia menuturkan, sangat berterima kasih kepada Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Tabalong atas sarana dan prasana lengkap yang telah disediakan.
“Dimana karena lokasi yang cukup jauh, siswa dan guru pendamping serta keluarga siswa harus bermalam di Gedung Pramuka Kwarcab Tabalong sampai pelaksanaan ANBK selesai,” tuturnya.
Dirinya berharap, persoalan jaringan ini bisa segera teratasi mengingat selain sekolah mereka juga ada beberapa SD yang memerlukan. “Apabila ada kegiatan dengan sistem online menggunakan jaringan internet,” tutupnya.
Terpisah, salah satu siswa yang mengikuti ANBK, Rezeqeannor (13), untuk bisa sampai ke Gedung Pramuka Kwarcab Tabalong, dirinya dan teman-teman harus menempuh perjalanan hingga berjam-jam menggunakan sepeda motor.
“Perkiraan 5 hingga 6 jam, pertama kesini hujan, jalan yang becek dan berlumpur, sesekali dirinya terjatuh sampai sepeda motornya rusak,” ujarnya.
Meski begitu, selama dua hari ini, Ia mengakui telah mengikuti ANBK dengan lancar dan tidak ada kendala.
“Sebelumnya, pihak sekolah sudah memberikan pembekalan dan memberikan latihan dan uji coba,” tukasnya.