TERAS7.COM – Dalam rangka memutus mata rantai perkembangan nyamuk demam berdarah (DBD), Puskesmas Tebing Tinggi lakukan perburuan nyamuk.
Hal ini menurut Syaruraji, AMK, petugas kesehatan Puskesmas Tebing Tinggi, Kabupaten Balangan, dilakukan karena maraknya kasus demam berdarah yang terjadi di wilayah Kalimantan Selatan.
“Sekarang musim penghujan, kita harus waspada banyak kasus DBD yang terjadi,” ujar Syaruraji.
Oleh sebab itu ungkapnya, selaku pengelola program penanganan DBD, pihaknya melaksanakan pemberantasan jentik nyamuk, dengan cara memberikan bubuk abate.
Selain itu Puskesmas Tebing Tinggi juga melakukan penyuluhan keliling menggunakan ambulan, ke seluruh desa diwilayah kerja, untuk sosialisasi ke masyarakat dengan melibatkan tenaga promosi kesehatan dan kesehatan lingkungan.
“Intinya kita selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar serta jika terjadi gejala tanda DBD agar segera membawa ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujar Syahruraji.
Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk atau/ beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue.
Demam dengue juga disebut sebagai “breakbone fever” atau “bonebreak fever” (demam sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah.
Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri otot dan persendian.
Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa.
Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku).
Yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.
Terdapat empat jenis virus dengue, apabila seseorang telah terinfeksi satu jenis virus, biasanya dia menjadi kebal terhadap jenis tersebut seumur hidupnya.
Namun, dia hanya akan terlindung dari tiga jenis virus lainnya dalam waktu singkat. Jika kemudian dia terkena satu dari tiga jenis virus tersebut, dia mungkin akan mengalami masalah yang serius.
Dengue virus ditularkan (atau disebarkan) sebagian besar oleh nyamuk Aedes, khususnya tipe nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya hidup di antara garis lintang 35° Utara dan 35° Selatan, di bawah ketinggian 1000 m.
Nyamuk-nyamuk tersebut lebih sering menggigit pada siang hari. Satu gigitan dapat menginfeksi manusia, terkadang, nyamuk juga tertular dengue dari manusia.
Jika nyamuk betina yang menggigit orang yang terinfeksi, nyamuk tersebut dapat tertular virus. Mulanya virus hidup di sel yang menuju saluran pencernaan nyamuk. Sekira 8 hingga 10 hari berikutnya, virus menyebar ke kelenjar saliva nyamuk, yang memproduksi saliva (atau “ludah”).
Ini berarti bahwa saliva yang diproduksi oleh nyamuk tersebut terinfeksi virus dengue. Oleh karena itu ketika nyamuk menggigit manusia, saliva yang terinfeksi tersebut masuk ke dalam tubuh manusia dan menginfeksi orang tersebut.
Virus sepertinya tidak menimbulkan masalah pada nyamuk yang terinfeksi, yang akan terus terinfeksi sepanjang hidupnya. Nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk yang paling banyak menyebarkan dengue.
Ini karena nyamuk tersebut menyukai hidup berdekatan dengan manusia dan makan dari manusia alih-alih dari binatang. Nyamuk ini juga suka bertelur di wadah-wadah air yang dibuat oleh manusia.